Success Story
Mulanya Hanya Punya Mimpi, eh Kini Terwujud
"Dulu saya punya mimpi. Setelah lima tahun bekerja, dari awalnya enggak ngerti apa-apa, saya belajar sedikit demi sedikit. Terutama belajar marketing
Penulis: Taufik Ismail | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Taufik Ismail
NURMI Novianti mungkin tak menyangka keputusan yang diambilnya lima tahun silam berbuah manis. Memilih berhenti bekerja lalu mendirikan perusahaan perjalanan wisata, meski dengan modal minim, ternyata membawa berkah.
"Dulu saya bekerja di perusahaan transportasi untuk wisata. Perusahaan ini menyewakan bis pariwisata. Sepuluh tahun saya bekerja di sana," kata perempuan yang akrab disapa Novi ini kepada Tribun, di Rumah Asri, Jalan Setra Sari Kulon V, Selasa (6/12/2016).
Tahun 2011, Novi memutuskan untuk berhenti bekerja. Semula, ia berniat bekerja kembali untuk memperdalam ilmu dan pengetahuannya bisnis perjalanan wisata.
Meski telah mengundurkan diri, masih tetap ada klien di perusahaan tempatnya bekerja dulu yang sering menghubungi. Mereka percaya Novi bisa menyediakan kebutuhan untuk berpariwisata.
Ini menuntun Novi ke jalan yang lain. Ia tak jadi bekerja dan mendirikan H2O Cahaya Tours n Transport, yang sekarang kantornya ada di kawasan Jalan Cilame, Kabupaten Bandung Barat.
Mempunyai perusahaan sendiri ibarat mimpi yang akhirnya terwujud. Novi mengaku sudah lama memendam keinginan untuk memiliki perusahaan seperti ini.
"Dulu saya punya mimpi. Setelah lima tahun bekerja, dari awalnya enggak ngerti apa-apa, saya belajar sedikit demi sedikit. Terutama belajar marketing," ucapnya.
Ia menambahkan, kala itu kliennya kebanyakan perusahaan, dan biro perjalanan wisata. Novi melihat banyak biro perjalanan wisata yang berkembang pesat. Sejak itu mimpinya untuk punya perusahaan muncul.
Menurut Novi, memiliki perusahaan sendiri memberikan keuntungan, walau di sisi lain ia mengakui tanggungjawabnya lebih besar. Ilmu yang telah didapatnya ia kembangkan agar H2O terus dipercaya oleh konsumen.
Ia mengatakan, konsumennya rata-rata adalah pelanggan. Novi menyebutnya repeater. Mereka puas dengan fasilitas yang diberikan oleh H2O sehingga kembali memesan ketika berwisata.
"Mayoritas repeater. Tambahan konsumen biasanya tahu kami dari mulut ke mulut. Alhamdulillah, apa yang dilakukan dikasih berkah," ujarnya.
Mengenai nama H2O, Novi mengatakan dirinya terinspirasi oleh air. Tubuh manusia 80 persen adalah air dan air juga merupakan sumber kehidupan.
"Semua orang membutuhkan air. Dan saya juga berharap rejeki kami mengalir seperti air," tambah perempuan berhijab ini.
Ditanya mengenai tempat tujuan wisata para pelancong, Novi menjawab rata-rata wisatawan ingin mengunjungi Lembang. Banyaknya objek wisata di Lembang membuat wisatawan mudah menentukan tempat yang ingin dikunjungi. Tempat lainnya yang juga diminati adalah kawasan Ciwidey.
Dikatakannya, konsumennya rata-rata adalah perusahaan-perusahaan yang mengadakan family gathering atau outbond. Kemudian ada juga sekolah-sekolah yang berpariwisata ke Bandung atau kota lainnya.
"Kalau wisatawan dari luar negeri, kebanyakan dari Malaysia. Tujuan mereka belanja, dan biasanya ingin ke Pasar Baru. Kalau yang dari Bandung mereka mayoritas ingin ke Bali," katanya. (tis)
Relasi Modal Penting
NURMI Novianti sempat tak percaya diri dengan modal uang yang dimilikinya saat akan mendirikan H2O Cahaya Tours n Transport. Setelah berjalan Novi menyadari modal uang bukan hal yang paling penting.
Perempuan yang akrab disapa Novi ini mengatakan, modal uang yang dimilikinya ketika itu hanya Rp 6 juta. Itu merupakan pesangon yang diterimanya ketika mengundurkan diri.
"Waktu itu sempat mikir juga, 6 juta cukup buat apa. Buat ngontrak kantor juga kayaknya kurang. Tapi kalau ada niat, terus berusaha, ada saja jalannya," kata Novi.
Ia ingat, saat itu sempat bertanya biaya mengontrak kantor yang ternyata Rp 13 juta. Novi lantas iseng menanyakan harga sewa sebuah tempat tak jauh dari lokasi pertama. Ternyata, harga sewanya sesuai dengan kemampuannya ketika itu. Akhirnya, H2O pun resmi berdiri. Ia memberi tahu relasi-relasinya jika dia kini memiliki perusahaan sendiri.
"Relasi menjadi modal paling penting. Banyak travel agent yang mensupport saya. Konsumen-konsumen yang dulu mereka percaya terhadap saya," ucap Novi.
Mempunyai konsumen yang setia, menurutnya juga menjadi hal yang berharga. Ia selalu menjaga kepercayaan dan keinginan konsumen agar tak pindah ke lain hati.
Kepada konsumennya, Novi pasti menanyakan kebutuhan mereka seperti apa. Apakah itu klien perorangan atau yang nantinya berwisata rombongan. "Karena keinginan setiap konsumen berbeda. Kami gali dulu maunya mereka seperti apa," ujarnya.
Ia mencontohkan ketika ada satu keluarga yang berlibur, mereka inginnya mengunjungi objek wisata bernuansa alam. Keluarga lain mungkin ini berwisata belanja di Bandung. Modal lain yang menurutnya penting adalah dukungan dari keluarga. Lalu yang utama berdoa kepada Sang Pencipta agar usaha yang dijalani bisa membawa berkah. "Minta sama Allah, alhamdulillah diberikan kelancaran," ucap Novi.
Ia menambahkan, bisnis perjalanan wisata hampir tak mengenal waktu sepi. Dalam satu tahun, penurunan wisatawan biasanya terjadi mulai akhir Januari hingga awal Maret, serta di bulan Ramadan. "Selebihnya ramai. Alhamdulillah, di bulan ini saja sudah ada dua trip dari Bandung. Tujuannya ke Jogjakarta dan Bali," ujarnya. (tis)
Rata-rata Omzet Rp 100 Juta Per Bulan
BELUM sebulan mendirikan H2O Cahaya Tours n Transport, musibah dialami Nurmi Novianti. Kantor H2O disatroni tamu tak diundang. Komputer dan alat-alat kantor lainnya digondol maling dan yang tersisa hanya sebuah flash disk usang.
Meski usang, isi di dalam flash disk itu berharga bagi Novi. "Isinya data-data, termasuk data klien. Kayaknya kalau flash disknya masih bagus dicuri juga," katanya kepada Tribun.
Ujian ini tak membuat Novi menyerah. Ia terus melangkah membesarkan H2O. Kurang dari sebulan, mereka bisa menutupi kerugian akibat kejadian ini.
Sikap jangan pernah putus asa menurut Novi harus dimiliki oleh pebisnis. Ia mengatakan, menjalani hidup pasti ada ujian yang harus dihadapi.
"Mungkin itu ujian saya. Intinya harus kuat mental juga," ucap Novi.
Saran lain dari Novi adalah disiplin. Sekecil apapun pemasukan dan pengeluaran harus dicatat. Dari pembukuan seperti itu, dirinya bisa membuat kajian.
"Dan selalu bersyukur," tambahnya. Apa yang telah diraih, menurutnya harus disyukuri.
Mengenai omzet, Novi mengatakan dalam bisnis nilainya selalu bervariasi. Jika dirata-ratakan, H2O mendapat omzet Rp 100 juta per bulannya. (tis)
Naskah ini juga bisa Anda baca di Koran Tribun Jabar, edisi Minggu (11/12/2016).
