Inilah Berita-berita Kemarin yang Menarik Perhatian

Presiden Joko Widodo mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat saat ini tidak bisa lagi dijadikan patokan

NILAI tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat saat ini tidak bisa lagi dijadikan patokan untuk mengukur ekonomi Indonesia. Oleh karenanya masyarakat sebaiknya juga mengukur nilai tukar rupiah dengan mata uang negara lain, seperti yuan renminbi (China). 
Pernyataan Presiden Joko Widodo soal nilai tukar mata uang itu menjadi berita yang banyak dibaca hari Selasa kemarin (6/126).

Di lain kesempatan pernyataan Presiden soal denda tax amnesty yang makin tinggi juga mendapat perhatian pembaca.

Selain itu ada pula temuan soal penampakan sinyal Wi-Fi dan kembali munculnya istri diktator Korea Utara di depan umum.

Apa saja kabar yang mungkin Anda lewatkan? Berikut lima berita pilihan kemarin yang perlu Anda baca.

1. Nilai Tukar Rupiah Diukur Pakai Yuan

Presiden Joko Widodo mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat saat ini tidak bisa lagi dijadikan patokan untuk mengukur ekonomi Indonesia.Ia meminta masyarakat juga mengukur nilai tukar rupiah dengan mata uang negara lain, seperti yuan renminbi (China).

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menjadi pembicara kunci dalam Sarasehan 100 Ekonom yang digelar Indef, di Jakarta, Selasa (6/12).

Jokowi mengatakan, pasca-terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, mata uang berbagai negara termasuk Indonesia mengalami pelemahan terhadap dollar AS.

Namun, Jokowi menilai, melemahnya nilai tukar tersebut harusnya tidak menjadi kekhawatiran besar.

"Menurut saya, kurs rupiah dan dollar bukan lagi tolok ukur yang tepat," kata Jokowi.

Sebab, lanjut dia, ekspor Indonesia ke Amerika Serikat saat ini tidak begitu signifikan, hanya 10 persen.

Saat ini, lanjut Jokowi, China adalah mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan total ekspor mencapai 15 persen. Sementara itu, Eropa 11,4 persen dan Jepang 10,7 persen.

2. Penampakan Sinyal Wi-Fi

Ingin melihat seperti apa rupa sinyal Wi-Fi itu sebenarnya? Jika ya, sekelompok orang di Newcastle University berhasil memotret penampakan sinyal Wi-Fi dengan teknik fotografi.Wi-Fi yang dimaksud di sini bukan perangkat untuk memancarkan sinyal, melainkan sinyal yang dipancarkan. Selama ini sinyal tersebut memang tak terlihat mata telanjang.

Para pembuat foto asal Newcastle University itu menamakan proyek yang dikerjakannya itu dengan Touch Research Project. Karya foto mereka diberi tajuk Lightpainting Wi-Fi.

Grup tersebut menggunakan sensor pintar dan kamera untuk menangkap sinyal Wi-Fi. Touch Research Project menggunakan teknik fotografi long exposure dengan sensor RSSI untuk melihat sinyal Wi-Fi.

Dari foto terlihat, apabila seseorang sedang dikelilingi sinyal Wi-Fi, berarti ia sedang berselancar di dunia maya menggunakan jaringan tersebut.

Warna-warna dari sinyal Wi-Fi dibagi menjadi dua, yakni biru dan merah. Apabila sinyal menampilkan warna merah, berarti sinyal sedang kuat. Sebaliknya, jika sinyal berwarna biru, berarti sinyal sedang lemah.

3. SBY Merasa Tertuduh?

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi, heran kenapa Partai Demokrat merasa ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai tertuduh saat Presiden Joko Widodo menyinggung mengenai aktor politik yang menunggangi kerusuhan dalam aksi unjuk rasa 4 November.Hal tersebut disampaikan Johan dalam acara "Satu Meja" di Kompas TV, yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Kompas, Budiman Tanuredjo, Senin (5/12).

Awalnya, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan menyinggung pidato Jokowi yang menyebut ada aktor politik yang menunggangi kerusuhan dalam demo.

Syarief menagih penjelasan dari pemerintah mengenai siapa aktor politik yang dimaksud Jokowi.

"Terus terang saja hampir dikatakan semua media dan masyarakat seakan-akan tembakannya ke Demokrat," ucap Syarief.

Johan pun langsung mempertanyakan pernyataan Syarief tersebut. Ia menegaskan bahwa Jokowi tak pernah menyebut nama, termasuk SBY, saat menyampaikan pernyataan mengenai aktor politik itu.

4. Denda Tinggi Tax Amnesty

Presiden Joko Widodo meminta para pengusaha kayu, tambang batubara, hingga kelapa sawit di Kalimantan agar mau memanfaatkan program pengampunan pajak dengan melaporkan harta mereka.“Saya tahu di sini (Kalimantan) ada pengusaha kayu, migas, tambang, sawit,” kata Jokowi pada Sosialisasi Tax Amnesty di Hotel Platinum Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (5/12/2016).

Banyaknya pengusaha tidak sebanding dengan semangat mengikuti program pengampunan pajak yang digelontor pemerintah. Dalam catatan Ditjen Pajak, hanya 23.000 WP dari 1,3 juta WP se-Kalimantan ikut program ini. Setara 1,8 persen dari total WP.

Jokowi pun kembali mengingatkan kesempatan pada tahap kedua dan ketiga nanti benar-benar bisa dimanfaatkan.

“Hati-hati, akhir Maret 2017 denda sangat tinggi sekali. Itulah aturan perpajakan. Mumpung uang tebusannya murah sangat. Mumpung kita pemaaf,” kata Jokowi.

“Setelah 31 Maret, tiada maaf. Bayar apa adanya,” tambah dia.

5. Istri Kim Jong Un Muncul Lagi

Setelah sembilan bulan "menghilang", Ri Sol Ju, istri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, kembali muncul di hadapan publik.Ri Sol Ju kembali terlihat mendampingi suaminya dalam sebuah foto yang dirilis kantor berita Korea Selatan Yonhap pada Minggu (4/12).

Dalam foto itu, menurut Yonhap, Kim Jong Un dan Ri Sol Ju tengah menyaksikan latihan perang udara yang digelar AU Korea Utara.

Namun, Yonhap yang juga mengutip keterangan dari kantor berita Korea Utara, KCNA, tak menyebutkan tanggal atau keterangan lain terkait acara yang dihadiri kedua tokoh itu.

Sebelum foto itu dirilis, Ri Sol Ju tak terlihat dalam berbagai acara publik di Korea Utara sejak dia mengunjungi kompleks kesehatan dan distrik komersial di Pyongyang pada 28 Maret lalu.

Tak diketahuinya kabar Ri Sol Ju memicu spekulasi bahwa dia sudah tak diinginkan Kim Jong Un dan keluarganya, termasuk Jim Yo Jang.

Jim Yo Jang adalah adik perempuan Kim Jong Un yang bertanggung jawab atas pencitraan dan pengultusan sang pemimpin Korea Utara itu.

Spekulasi lain adalah Ri Sol Ju tengah mengandung seperti saat dia "menghilang" pada 2012. (kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved