Story of Woman

Kisah Ananda, Lawan Tiga Penyakit yang Gerogoti Tubuhnya untuk Temukan Keajaiban

WANITA hebat yang baru saja beranjak 31 tahun ini memang pada awalnya bukanlah seorang penulis profesional.

zoom-inlihat foto Kisah Ananda, Lawan Tiga Penyakit yang Gerogoti Tubuhnya untuk Temukan Keajaiban
ISTIMEWA
Ananda

WANITA hebat yang baru saja beranjak 31 tahun ini memang pada awalnya bukanlah seorang penulis profesional. Menulis adalah sebuah kegemaran yang dia lakukan ketika dia memiliki waktu yang cukup luang. Ananda Ramarta mengaku tak pernah mengenyam pendidikan sastra untuk menulis apalagi merangkai sebuah cerita. Bahkan, wanita berdarah Bali ini ketika masih berusia belasan tahun lebih memilih untuk masuk ke dalam jurusan manajemen bisnis perjalanan di NHI Bandung.

Ananda5
Ananda

Pendidikan yang Nanda pilih ini bukan tanpa alasan yang jelas. Ya, selain suka menulis tertarik pula dibidang bisnis. Gaya bicara yang lugas dan pintar memanajemen segala hal menjadi salah satu alasan kenapa Nanda memilih dunia bisnis. Pendidikan yang dienyamnya ketika itu murni berasal dari keinginannya. Orang tua membebaskan pilihan kepada Nanda, tapi dia harus bertanggungjawab akan pilihannya.

Bukan tanpa konsekuensi, masuknya Nanda kedalam dunia bisnis, khususnya perhotelan membuat dia vakum dan sulit untuk menulis kembali. Waktu lowong yang dia butuhkan untuk mencari inspirasi dan menuliskannya pun sulit didapat. Pasalnya, jadwal perhotelan yang begitu ketat yang membuatnya sulit mendapatkan inspirasi. "Tapi dulu waktu umur 20an, saya tetap sering mengirimkan tulisan ke penerbit. Tapi ditolak terus," ujar Nanda sambil tertawa mengenang masa lalu.

Ananda4
Ananda

Sosok Nanda yang diakuinya sendiri sebagai sosok "money oriented" ini pun mengantarkan pada kesuksesan di luar karir menulisnya. Hinga dia bisa memiliki rumah pribadi dan membangun restoran di masa mudanya. Namun sayang, kesuksesan yang diraihnya dengan sangat gigih tersebut tidak dapat dinikmati dengan baik. Tidak ada yang menyangka wanita enerjik ini mulai diuji ketika sang suami tercinta meninggal di usia satu tahun pernikahan.

Bahkan, Nanda nyaris kehilangan semua harta benda yang telah diperolehnya untuk membiayai penyakit berbahaya yang menyerang dirinya. Penyakit yang dia derita ini bukan hanya satu penyakit berbahaya, tapi tiga sekaligus. Mulai dari penyakit Lupus dimana menyerang salah satu organ tubuhnya, penyakit Arthritis yang membuatnya terjaga selama tiga bulan, lalu penyakit Hypertiroid turunan yang dia dapatkan dari keluarga mamanya.

Ananda1
Ananda

Hingga semua itu membuat Nanda hampir kehilangan nyawanya pada Maret 2015. "Bohong kalau aku enggak putus asa. Tapi dari situ aku bangkit dan mulai pasrah. Berserah saja," katanya dengan nada suara pelan.

Keajaiban pun mulai menghampirinya. Nanda mendapatkan kesembuhan dari metode pengobatan alternatif dan meditasi pikiran yang dilakukan selama satu tahun. Akhirnya, selama dua tahun terakhir dia tidak lagi pernah mengonsumsi steroid, obat yang dikonsumsi oleh penderita Lupus.

Ananda2
Ananda

Dari sinilah Nanda memutuskan untuk hanya mengerjakan hal yang membuat dia bahagia dan senang, yaitu menulis dan menyanyi. Bangkit! Nanda kembali mengangkat penanya dan menulis lagu-lagu yang secara langsung merelaksasikan pikirannya. Dari sekian banyak lagu yang dia ciptakan terdapat 3 lagu yang menjadi soundtrack novel yang baru dirilisnya yaitu, Rumah Sejati, Cinta dalam Jarak, dan Melodi Damarabika yang diambil dari judul novel tersebut.

Dalam perjalanannya, Nanda menggandeng salah seorang temannya, Astrid (Aci). Temannya ini menderita penyakit meningitis. Ya, penyakit yang sama diderita oleh almarhum suami Nanda. Nanda dan Aci membentuk sebuah perusahaan penerbit yang diberi nama Pru Maharam.

Ananda3
Ananda

Perusahaan inilah yang kemudian menerbitkan novel "Melodi Damarabika" milik Nanda. Pru Maharam ini menggagas sebuah program yang bernama "Lupie Mandiri". Para Lupie (penderita Lupus) dalam program ini akan diberikan modal untuk membuat usaha yang menyokong kebutuhan pada penderita penyakit Lupus. Inilah yang menjadikan Nanda dan tim Pru Maharam menerbitkan novel tersebut. Sehingga para Lupie akan terbantu untuk memenuhi kebutuhan obat-obatannya. (tj3)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved