Mendadak, Tukang Pijat Sepeda Keliling Dipanggil Bupati
Tukang pijat keliling bernama Uci (30) asal Kampung Cikadu, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, mendadak dipanggil Bupati
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ferri Amiril Mukminin
PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Tukang pijat keliling bernama Uci (30) asal Kampung Cikadu, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, mendadak dipanggil Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke rumah dinasnya, di Jalan Gandanegara Purwakarta Rabu (23/11/2016).
Uci tampak kebingungan saat berada di rumah yang berhadapan dengan Alun-alun Purwakarta itu. Ia mengenakan celana pendek, tas selempang dan sendal jepit.
Ia juga membawa sepeda BMX kecil yang selalu ia bawa saat bekerja mengayuh sepeda di kawasan Jatiluhur, menawarkan jasa pijat. Saat ditanya, ia mengaku kaget saat dihubungi staf bupati yang memintanya ia datang.
"Kaget saya tiba-tiba dijemput orang lalu dibawa ke sini, bawa sepeda juga. Otomatis saya jadi libur sekarang," ujar Uci yang datang ditemani kakaknya, Udin Saepudin (35).
Setelah menunggu cukup lama, Uci kemudian menemui Dedi di ruang makan Gedung Negara. Setelah bersalaman, Uci yang bermuka polos ini melihat pekerjaan Dedi yang sedang menandatangani sejumlah berkas. Matanya mencuri pandang ke kertas yang ditandatangani, Uci tiba-tiba dikagetkan pertanyaan dari orang nomor satu di Purwakarta.
"Jadi Anda yang tiap hari keliling kampung tawarkan jasa pijat pakai sepeda yang BMX itu," ujar Dedi.
Uci terperanjat, tanpa basa-basi ia langsung ditanya "penguasa" Purwakarta. "Betul kang haji, saya ini Uci yang suka pijat keliling," ujarnya.
Dedi lantas mengacungkan jempolnya tanda ia respek pada Uci. Keduanya saling berbincang soal pengalaman jadi tukang pijat, mulai dari upah yang didapat, jalur tempuh memijat, hingga jam kerja Uci yang terkadang hingga jelang tengah malam.
Belakangan diketahui, upah yang didapat Uci dari memijat sekaligus dibagi dengan kakaknya yang sedang sakit saraf karena sempat jadi korban penganiayaan.
"Anda kerja keras sekali, mengayuh sepeda keliling untuk memijat, salut saya. Anda berarti mau kerja keras, itu saja," ujar Dedi.
Dedi lantas mencoba sepeda milik Uci yang lebih cocok dikatakan sepeda untuk anak usia SMP. Itu karena Uci memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi.
Dedi mengatakan, warga negara yang baik merupakan warga yang mau kerja keras memanfaatkan semua kemampuan diri untuk bisa survive. Pada kesempatan itu, Dedi menyantuni Uci dengan sejumlah uang untuk memperbaiki sepeda Uci.
"Warga Purwakarta harus kerja keras, manfaatkan kemampuan kualitas diri sebaik mungkin. Uci adalah salah satu contoh warga yang bekerja keras," ujarnya.(men)