Macan Tutul Masuk Kampung
Heboh! Macan Tutul Kerap Masuk Kampung, Warga Berhasil Menangkapnya
Ini merupakan macan tutul ketiga yang berhasil ditangkap warga selama dua tahun terakhir karena berkeliaran masuk kampung yang . . .
Penulis: Andri M Dani | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
CIAMIS, TRIBUNJABAR.CO.ID – Seekor macan tutul (Panthera pardus) yang telah membuat heboh warga akhirnya tertangkap dalam perangkap yang dipasang warga di Desa Cikupa Kecamatan Lumbung Ciamis, Rabu (5/10/2016) malam.
Ini merupakan macan tutul ketiga yang berhasil ditangkap warga selama dua tahun terakhir karena berkeliaran masuk kampung yang ada di kaki Gunung Sawal tersebut.
(Baca Juga: Masuk Kampung, Warga Tangkap Seekor Macan Tutul di Blok Linggamanik Gunung Sawal Ciamis)
Informasi yang diperoleh Tribun, selama empat bulan terakhir warga Desa Cikupa yang tinggal tak jauh dari kawasan hutan Gunung Sawal dilanda keresahan menyusul kabar adanya seekor macan tutul yang suka keliaran masuk kampung. Terutama di waktu malam, dan kerap memangsa ternak peliharaan warga, seperti ayam, kelinci hingga marmot. Puluhan ekor ayam milik warga raib diduga dimangsa macan tutul tersebut.
“Anehnya macan tutul itu hanya memangsa ayam maupun kelinci. Tapi tidak ada kambing atau domba yang dimangsanya,”ujar Endang, Kamis (6/10).
Karena sudah meresahkan warga dan muncul kekhawatiran menyerang manusia, warga pun segera memasang perangkap berupa kandang besi dengan umpan berupa ayam.
Pada Rabu (5/10) malam, perangkap yang dipasang warga itu membuahkan hasil, seekor macan tutul masuk terperangkap di dalam kandang besi tersebut. Warga pun segera melaporkan keberadaan macan tutul tersebut BKSDA Ciamis.
Namun sampai Kamis (6/10) siang, macan tutul jantan dengan usia sekitar 2 tahun dan memiliki panjang tubuh 140 cm serta tinggi 70 cm dan berat 50 kg tersebut masih berada di Desa Cikupa menjadi tontonan warga.
Komandan Satgas Polhut/Kepala Resort Wilayah XIX Gunung Sawal BKSDA Ciamis, Warid menyebutkan pihaknya akan segera mengevakuasi macan tutul yang masuk perangkap warga di Desa Cikupa tersebut.
“Bila tidak cepat dievakuasi dikawatirkan macan tutul tersebut stress atau malah sakit,” ujar Warid. (sta)
Kapan BKSDA akan mengevakuasi dan langkah apa saja yang dilakukannya sebelum mengevakuasi? Baca selengkapnya di Tribun Jabar edisi cetak, Jumat (7/10/2016). Ikuti pula berita menarik lainnya melalui akun twitter: @tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabaronline.