PON XIX Jabar 2016
Tim Berkuda Jabar Hanya Mampu Meraih 2 Emas
Kepala pelatih berkuda Jabar James Momongan mengaku agak kecewa karena tidak bisa memenuhi empat target medali emas
Laporan Mumu Mujahidin
PARONGPONG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Tim berkuda gagal penuhi empat emas setelah hanya mampu menyumbang dua medali emas, tiga perak dan empat perunggu pada laga akhir gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar XIX/2016 cabang berkuda di Venue berkuda di Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud), Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (25/9).
Emas pertama diraih dari kelas Dressage/tunggang serasi beregu pembinaan (uder 23), yakni Yoel Ireno Momongan, Brayen Brata Coolen, Rahmat Saleh dan Meiliane Stephanie. Tim ini mengalahkan tim berkuda Jateng dan DKI Jakarta masing-masing meraih perak dan perunggu.
Sementara emas kedua diperoleh Yoel Ireno Momongan yang turun di kelas dressage individual pembinaan. Yoel berhasil mengalahkan atlet unggulan Jatim Mega Veronica Cincin dengan total presentase penilaian juri 67,94 persen. Sementara Mega hanya mampu mendapat total penilain 66,56 persen unggul tipis dari pesaingnya di urutan ketiga Herdiana Ramadhan atlet asal Jateng dengan total penilain 66,22 persen waktu itu.
Kemudian dua medali perak berhasil diraih oleh Brayen Brata Coolen setelah turun di kelas eventing/tri lomba individual dan lompat rintang (jumping) individual pembinaan. Serta satu lagi disumbangkan oleh Endarjanto Bambang yang turun di kelas dressage individual utama.
Selain itu empat perunggu salah satunya dihasilkan dari kelas dressage team utama (Erjanto Bambang, Djofie Momongan, Yoel Ireno Momongan, dan James Momongan). Perak kedua diraih dari kelas eventing/tri lomba individual atas nama Jojo Jonathan. Perunggu keempat diraih dari kelas jumping team u 23 (Brayen Brata Coolen, Hidayatulloh, Yoel Ireno Momongan, dan Fergie Gutomo), Serta kelas jumping team utama (Brayen Brata Coolen, Yoel Ireno Momongan, Jojo Jonathan, dan Dadang Suryanta).
Kepala pelatih berkuda Jabar James Momongan mengaku agak kecewa karena tidak bisa memenuhi empat target medali emas pada cabang berkuda. Padahal James menilai timnya bermain konsisten seperti pada sesi latihan. "Tapi memang tim ini perlu kompak lagi. Padahal semua tim atlet, official, kuda juga semua oke-oke aja. Kami sudah menunjukan kemampuan kami," tutur James kwmarin di lokasi.
James menyayangkan di kelas yang diunggulkan timnya gagal meraih kemenangan hanya berakhir di medali perak dan perunggu. Beberapa kendala di kuda dan unggulan yang sakit (cedera) sehingga tidak bisa mendukung atletnya. "Seperti pada Eventing kami menargetkan dua emas tim dan individu, tapi dua kuda kami jatuh pada saat cross country akhirnya untuk tim gagal dan individu kami raih perak dan perunggu," tutur dia.
Diakui James dari segi atlet, tim Jabar sudah unggul dengan didukung sekitar lima atlet pelatnas. Namun pada saat pertandingan pihaknya tidak bisa memprediksi hasil akhir. "Meski kami didukung beberapa atlet pelatnas tapi semua kontingen melakukan persiapan yang sama untuk PON ini. Saya bersyukur karena pertandingan berjalan fairplay," ujarnya.
Hasil PON ini akan dijadikannya bahan evaluasi untuk persiapan Sea Games tahun depan. Hasil ini akan dijadikan acuan dasar untuk pembinaan rider yang akan berlaga pada sea games nanti.
Sementara pelatih berkuda DKI Jakarta berhasil unggul pada cabang berkuda ini dengan raihan empat medali emas, empat perak dan dua perunggu. DKI berhasil meraih emas di kelas Eventing/tri lomba individual dan team, serta di kelas dressage individual utama dan jumping individual pembinaan.
"Ini memang target di empat emas. Namun ada emas di luar dugaan. Awalnya kami targetkan di dressage pembinaan tapi gagal dan kami bayar lunas di nomor jumping," ujar pelatih berkuda DKI Jakarta Bibit Sucipto kemarin.
Diakuinya para atlet DKI Jakarta ini sudah melakukan pelatihan sejak 2013 dan sempat TC (Training Center) di Singapura selama dua minggu. (aa)