Tim Loncat Indah Jabar Raih Dua Medali Emas

Laporan Lutfi Ahmad

BANDUNG TRIBUNJABAR.CO.ID - Akhmad Sukran J, atlet loncat indah Jawa Barat berhasil merebut medali emas keduanya di nomor papan 3 meter putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, di Kolam Renang FPOK UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Minggu (25/9/2016).

Sebelumnya Akhmad mempersembahkan medali emas di nomor papan satu meter dan medali perak di sinhcro tiga meter untuk Jabar.

Pertandingan loncat indah tersebut mempertandingkan dua nomor, yakni menara synchro putri dan papan tiga meter putra.

Di pertandingan papan tiga meter putra, medali perak dan perunggu direbut peloncat indah DKI Jakarta yakni Tri Anggoro dengan poin 396.05 dan Andriyan dengan poin 384.35. Sedangkan peloncat indah Jabar, Akhmad yang meraih emas menorehkan poin 448.15.

"Alhamdulillah bisa meraih target dan dengan ini alhamdulillah akhir tahun bisa bayar rumah," ujar Akhmad seusai laga.

Akhmad mengaku, bonus meraih medali emas ia akan gunakan, untuk membayar rumah yang sudah dibayar uang mukanya sebelumnya.

"Memang benar bonus itu buat bayar rumah, saya ngambil rumah di daerah Cibiru," ujar atlet yang sudah mulai menggeluti loncat indah sejak tahun 1995, sambil tersenyum.

Akhmad mengaku, medali yang diraihnya ia persebahkan untuk istrinya dan masyarakat Jabar. Kata Akhmad Istri dan anaknya tidak hadir untuk menontonnya berlaga.

"Pasalnya kalau ada anak saya, saya dilarang untuk loncat, makanya setiap kali latihan dan pertandingan anak saya tidak diajak. Pokonya, ia bilang papah jangan loncat, papah jangan loncat, seperti itu," ujarnya.

Di pertandingan menara synchro putri tim Jabar yang diwakili oleh Herliyani Dias dan Trevyani Dias hanya berada di posisi keempat. Medali emas disabet tim Jatim, perak oleh tim DKI, dan perunggu diraih tim Sumatra Selatan.

Pelatih loncat indah Jabar, Rukman mengatakan timnya hanya mampu meraih dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu.

"Sebetulnya perolehan tersebut meleset dari target, karena awalnya menargetkan 3 medali emas dati 8 nomor pertandingan yang diikuti, sedangkan nomor pertandingan loncat indah ada 10 nomor," ujar Rukman.

Rukman menjelaskan, prediksi yang meleset, yakni di nomor sinchron 3 meter, karena ada geraknya terjadi mis jadi nilainya kurang.

"Karena kan di nomor itu, intinya kesesuaian gerakan. Selain itu loncat indah juga tidak bisa dihitung, jadi bisa saja terjadi non teknis, seperti ketika jalan di papan tertiup angin jadi tidak seimbang dan lainnya," ujar Rukman. (cc)