PON XIX Jabar 2016

Pertandingan Cabor Aeromodeling di Lanud Sulaeman Sempat Terhambat Hujan

Pihaknya, kata Syamsul, selalu berkoordinasi dengan bagian meteorologi Lanud Sulaeman untuk memprakirakan cuaca

SOREANG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Cuaca hujan menjadi salah satu penghambat pelaksanaan cabang olah raga aeromodeling pada PON XIX 2016 yang diselenggarakan di Lanud Sulaeman, Kabupaten Bandung. Walaupun sempat diundur sampai satu jam untuk menunggu hujan reda, lomba aeromodeling tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

Ketua Panpel Cabang Olahraga Aeromodeling PON XIX 2016, Syamsul Hamzah, mengatakan cuaca menjadi salah satu penentu utama dalam penyelenggaraan aeromodeling yang dilaksanakan di ruang terbuka. Bukan kecepatan angin, melainkan curah hujan yang memengaruhi penyelenggaraan aeromodeling.

Pelaksanaan sejumlah nomor pertandingan, kata Syamsul, sempat terhenti atau ditunda karena hujan turun. Namun, pertandingan selalu selesai pada hari yang sama. Hal ini terjadi pada penyelenggaraan pertandingan aeromodeling nomor F3R dan F3J yang ditunda selama satu jam karena hujan.

"Penundaan hanya beberapa menit sampai satu jam karena hujan, kalau angin tidak masalah. Pesawat aeromodeling nomor F3R menggunakan remote control, sedangkan F3J pakai mesin di dalamnya. Dikhawatirkan mesin elektroniknya akan terpengaruh kalau terkena air hujan," kata Syamsul di Venue Aeromodeling di Lanud Sulaeman, Kecamatan Margahayu, Kamis (22/9).

Pihaknya, kata Syamsul, selalu berkoordinasi dengan bagian meteorologi Lanud Sulaeman untuk memprakirakan cuaca. Selama ini, katanya, penundaan jadwal pertandingan pun tidak sampai mengganggu pertandingan secara keseluruhan.

"Soalnya kita menyiasatinya dengan memberlakukan jadwal awal pertandingan pukul 06.00. Ini untuk mengantisipasi kalau siang atau sorenya hujan. Kalau cerah, pertandingan biasanya selesai pukul 14.00," katanya.

Sejumlah nomor pertandingan aeromodeling telah dimulai sejak 18 September 2016 dengan nomor lomba OHLG putra dan putri. Nomor OHLG Putra dimenangkan oleh Anggara Shela dari Jawa Timur dengan hasil akhir 395 detik, mempertahankan pesawatnya di udara. Medali perak diraih Meygawan dari Jawa Barat dengan hasil akhir 374 detik, sedangkan perunggu diraih Febri Manurul dari Banten dengan catatan waktu 366 detik.

Pada nomor OHLG Putri, Alifah Devi dari Riau meraih emas dengan mempertahankan waktu pesawatnya di udara selama 297 detik. Perak diraih Noor Rina dari Jawa Tengah dengan catatan waktu 295 detik, sedangkan perunggu diraih Rahayu Utami dari Kalimantan Barat dengan raihan 281 detik.

Pada lomba nomor F1H putra, 19 September 2016, David Gunawan dari Jawa Tengahmemperoleh hasil fly off 400 dan akhirnya meraih emas. Sedangkan Muhammad Arif dari Yogyakarta meraih perak setelah mencatatkan nilai 357, sedangkan Sukariadi dari Kalimantan Timur meraih perunggu setelah mencatatkan nilai 156. Ketiga atlet ini awalnya meraih nilai yang sama, yakni 600, sehingga digelar fly off untuk menentukan pemenang.

Pada free flight dwi lomba putri F1A dan F1H, Nanik Nofianti dari Jateng memperoleh emas setelah mencatatakan 200 detik di landasan udara, Rahayu Utami dari Kalimantan Barat meraih perak setelah mencatatkan 178 detik, dan Rina Rostiana dari Jabar meraih perunggu dengan catatan waktu 173 detik.

Pertarungan sangat sengit terjadi pada nomor F3R, 21 September 2016, yakni penerbangan pesawat aeromodeling menggunakan remote control dengan tujuan mencatatkan waktu tercepat melewati sejumlah titik. Jeda raihan kecepatan antara peraih emas dengan perak hanya berselisih 0,03 detik.

Pada nomor F3R, Rama Tulong dari Jawa Barat mencatatkan waktu tercepat 402,47 detik, sedangkan Sofyan Syaifuddin mencatatkan waktu 402,50 detik. Dengan selisih 0,03 detik ini, Rama memperoleh emas, sedangkan Sofyan memperoleh perak. Perunggu diraih Muhammad Andri dari Jabar dengan catatan waktu 410,96 detik.

Pada nomor F3J yang diselenggarakan 22 September 2016, Dion Randy Tulong dari Jabarmemperoleh medali emas dengan perolehan 1.976,1 detik, Widodo Agung Suseno dari Jakarta meraih perak dengan pencatatan 1.879,3 detik, dan Wigit Ichtiarso dari Yogyakarta meraih perunggu dengan catatan waktu 1.865,1 detik. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved