PON Jabar Ternoda Premanisme

SOREANG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Aksi premanisme menodai kegembiraan dan kemeriahan Pekan Olahraga Nasional XIX 2016 Jawa Barat. Aksi tak terpuji itu menimpa wartawan Tribun Jabar Moh Zezen Zaenal Muttaqin dan keluarganya selama berhari-hari. Puncaknya, dua pria berbadan tinggi besar dan bertato mendatangi kediaman Zezen di Soreang, Selasa (20/9) sekitar pukul 10.30. Keduanya mengintimidasi istri Zezen, yang ketika itu sedang berada sendirian di rumah.

Zezen mengatakan, kedua laki-laki bertato itu terus menanyakan keberadaannya kepada istrinya, dan menanyakan kapan ia pulang.
"Akibat intimidasi dan ancaman yang dilontarkan kepada istri saya, istri saya mengalami trauma berat, sampai gemetaran saat saya telepon. Dia menceritakan kejadian yang dialaminya kepada saya sambil nangis. Saya menilai kejadian ancaman dan intimidasi ini sudah keterlaluan dan sangat berlebihan karena sudah menyentuh dan menimpa keluarga saya," kata Zezen di kantor Tribun Jabar, Jalan Sekelimus Utara, kemarin.

Karena khawatir kejadian itu terulang, Zezen mengaku terpaksa mengungsikan keluarganya untuk waktu yang belum bisa ia tentukan.
"Ini juga saya lakukan untuk memulihkan trauma yang keluarga saya alami. Saat ini saya dan Tribun Jabar segera melaporkan tindakan premanisme ini kepada kepolisian. Kami berharap kekerasan seperti ini tak lagi terjadi di masa yang akan datang," ujarnya.

Zezen mengatakan kejadian ini bermula saat ia menulis berita tayang pada edisi cetak Harian Tribun Jabar, Sabtu (17/9). Berita ini menjadi headline pada halaman 1 dengan judul "Menpora Ingatkan PB PON", Hati-hati Penggunaan Dana, Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang.

Menyusul tayangnya berita tersebut, . . . (cis/sam/dra/zam)

_{Kronologi intimidasi dan munculnya ancaman itu serta reaksi Tribun Jabar bisa Anda baca di Tribun Jabar edisi cetak hari ini, Rabu (21/9/2016). Ikuti pula berita menarik lainnya melalui akun twitter: @tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabaronline.}