Mudik Lebaran 2016

Jalur Puncak II yang Digunakan sebagai Jalan Alternatif Pemudik Rusak Parah

Jalan sepanjang 48 kilometer itu dimulai dari Babakan Madang-Sukamakmur-Arca-Pajagan-Batulawang-Cipanas-Cianjur.

Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/ DIAN NUGRAHA RAMDANI
Pengendara melintas ke jalan alternatif Puncak II, di Kampung Pajagan, Desa Batulawang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Selasa (28/6/2016). 

‎CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID - Jalur Puncak II yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur kondisinya rusak parah di wilayah yang masuk ke Kabupaten Cianjur.

Padahal, menurut warga, saat musim mudik tiba, sangat banyak kendaraan roda dua maupun mobil pribadi yang melintas ke jalur tersebut untuk menghindari macet di Bogor.

Jalan sepanjang 48 kilometer itu dimulai dari Babakan Madang-Sukamakmur-Arca-Pajagan-Batulawang-Cipanas-Cianjur. Pemudik yang berada di Jonggol, bisa langsung masuk ke arah Sukamakmur untuk meneruskan perjalanan ke Cianjur.

Dari Babakan Madang ke Sukamakmur, kondisi jalan sangat baik. Meski di beberapa bagian tanah sedikit amblas sehingga aspal tidak rata, hal tersebut tidak berbahaya bagi pengendara. Begitu juga dari Sukamakmur hingga Pajagan, kondisi jalan masih bisa dilalui. Di ruas ini, jalan sangat sempit dan akan repot jika dua mobil berpapasan.

Memasuki wilayah Pajagan-Batulawang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, jalan sangat hancur. Tidak ada aspal maupun tembok yang baik di jalan tersebut. Yang ada hanyalah batu tajam.

"Yang mudik melalui jalur ini banyak sekali, terutama sepeda motor," ujar Asep Yana (35), warga Kampung KUD, Desa Batulawang, Selasa (28/6/2016) di Batulawang.

Disitat Warta Kota, mega proyek Puncak II senilai Rp 759 miliar itu sebelumnya ditargetkan rampung pada tahun 2014. (ram)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved