Isu Brexit Pengaruhi Kurs Rupiah

Rupiah Berpotensi Kembali Melemah

pelemahan rupiah hanya sementara mengingat hubungan Inggris dengan Indonesia tak terlalu besar

Editor: Adityas Annas Azhari
shutterstock
Tangan seorang wanita memegang uang seratus ribuan rupiah. 

JAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Dampak Brexit diprediksi kembali mempengaruhi pergerakan rupiah di awal pekan ini. Selanjutnya rupiah berharap pada pengesahan tax amnesty.

Di pasar spot, Jumat (24/6) rupiah tergerus 1,08% menjadi Rp 13.391 per dollar AS. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,21% ke Rp 13.296 per dollar AS.

Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, pelemahan rupiah hanya terjadi sementara, mengingat hubungan Inggris dengan Indonesia tak terlalu besar.

"Karena Brexit adalah peristiwa global, dampaknya sampai ke emerging market," tuturnya.

Meski demikian, efek Brexit dapat mempengaruhi rupiah hingga awal pekan lantaran belum ada rilis data ekonomi dalam negeri. "Isu positif dari internal adalah kemungkinan pengesahan tax amnesty," terang Faisyal.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memaparkan, bila dampak Brexit berlangsung cukup lama, BI kemungkinan melakukan intervensi. Sementara dari sisi  fundamental ekonomi Indonesia menurut Josua, sudah cukup baik, sehingga kuat menahan gempuran akibat Brexit.

Meski demikian Josua memprediksi, rupiah pada Senin (27/6) masih berpotensi kembali melemah dan bergerak di kisaran Rp 13.250 - Rp 13.450 per dolar AS. Senada, Faisyal memprediksi, rupiah melemah dan bergerak di level Rp 13.300 - Rp 13.600 per dolar AS. (kontan)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved