Longsor
Dinding Gunung Miun di Cikakak Tergerus Longsor, Aktivitas Tambang Kapur Terus Berjalan
Gunung Miun merupakan gunung batu yang diekplorasi oleh PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Kisdiantoro
PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID - Dinding Gunung Miun di Kampung Cikakak Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, tergerus longsor. Namun warga setempat dan para pekerja tambang yang beraktivitas di bawah gunung masih bisa nyaman menjalankan aktivitas sehari-hari.
Gunung Miun merupakan gunung batu yang diekplorasi oleh PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS). Pantauan Tribun, Gunung Miun berada di ketinggian kurang dari 1000 mdpl dan masih berbentuk segitiga.
Namun, di bagian lain gunung, dinding gunung sudah ditambang sehingga dari kejauhan tampak gersang, berupa batuan dan pasir. Sejumlah alat berat terlihat beroperasi.
Lokasi gunung bisa diakses dari Kecamatan Plered. Akses infrastruktur menuju Gunung Miun terjal dan buruk karena jalur itu merupakan kawasan pertambangan batu.
Di bawah gunung dengan tebing yang tergerus terdapat bangunan mirip pabrik. Di sekitaran pabrik, seringkali ada aktivitas pekerja tambang memecah batu-batu besar untuk kemudian diangkut ke truk-truk besar.
Kepala Desa Sukamulya Trisna Himawan membenarkan gunung itu dinding tebingnya tergerus longsor sejak lama. "Itu kan puncaknya, memang longsor dan longsornya memang sudah lama," ujar Trisna kepada Tribun melalui ponselnya, Senin (20/6).
Gunung Miun kata dia sudah lama ditambang PT MSS. Terlihat di bagian lain gunung, dinding tebingnya sudah tidak terlihat vegetasi pohon atau rumput, yang tampak hanya dinding batu yang sedang ditambang.
"Sebab longsornya dulu ada peledakkan disana untuk ditambang. Mungkin berimbas ke puncak gunungnya yang akhirnya ada gerusan longsor di dinding tebing," ujar dia.
Meski begitu, kata dia, selama ini tidak ada kejadian-kejadian bencana alam akibat tergerusnya dinding tebing. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan penambang soal itu. Dan selama ini, belum ada kejadian-kejadian bencana alam karena dari pihak perusahaan sudah mengantisipasinya," ujar Trisna.
Akhir pekan lalu, seorang pekerja tambang tewas tertimpa batu besar saat melakukan pengeboran batu di Gunung Aseupan, Desa Liung Gunung Kecamatan Plered. Selain menewaskan satu orang, insiden itu membawa korban luka berat. (men)