Ilmu dan Teknologi
[VIDEO] Ini Robot Cerdas yang Lihai Padamkan Api Karya Mahasiswa ITB
Robot tersebut mereka beri nama Development Platform dan mulai diperkenalkannya dalam acara Electrical Engineering Days 2016
Laporan Isa Rian Fadilah
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Tiga mahasiswa jurusan Teknik Elektro angkatan 2012 ITB, Hans Herdian, Evan Priyanto, dan Fabiola Maria, berhasil membuat robot yang mampu memadamkan api.
Robot tersebut mereka beri nama Development Platform dan mulai diperkenalkannya dalam acara Electrical Engineering Days 2016 di Aula Timur ITB yang digelar 7-9 Juni 2016.
Dalam perhelatan ini, ketiganya bersama banyak mahasiswa teknik elektro ITB lainnya dengan bangga memamerkan hasil karya mereka masing-masing. Di hari yang sama pula karya mereka diuji dalam ujian sidang.
Robot ini dibuat untuk kepentingan penelitian dan pengembangan lomba robot pemadam api.
Development Platform jika dilihat sepintas berbentuk menyerupai laba-lama.
Namun, robot ini hanya memiliki enam kaki. Banyaknya colokan yang terdapat di sekujur tubuh robot menunjukkan bahwa robot ini memang sengaja dibuat untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dengan keenam kakinya; tiga di sisi kanan dan tiga di sisi kiri, robot ini bisa bermanuver dengan lincah mencari titik sumber api. Robot ini memang dirancang agar bisa bergerak layaknya serangga.
Dilengkapi dengan sebuah sensor LIDAR di bagian atasnya, robot ini mampu mendeteksi dinding dan melakukan pergerakan mengikuti dinding tersebut.
Sensor LIDAR yang berputar 360 derajat ini memungkinkan robot mampu mendapatkan semua sudut.
"Keuntungan memakai LIDAR ini hanya perlu pakai satu sensor. Sedangkan yang lain pakai sensor infrared yang jumlahnya delapan buah," ujar salah satu pembuat robot, Evan Priyanto, ketika ditemui di Aula Timur ITB.
Robot akan terus bergerak menemukan titik api. Setelah api ditemukan, robot akan mengeluarkan angin dari kipas yang terpasang pada robot. "Apinya itu lilin karena ini kan untuk lomba, simulasi," katanya.
Robot mendeteksi keberadaan api melalui sebuah kamera yang telah terpasang.
Proses pembuatan robot ini mulai perencanaan hingga pembuatan memakan waktu selama satu tahun dan menghabiskan biaya sebesar Rp 52 juta.
Selain bisa bergerak otomatis, robot ini juga bisa bergerak dengan arahan remote control.
Robot ini dapat bergerak berkat servo dynamixel RX24 (kaki robot) yang tertanam di dalamnya. Servo Dynamixel RX24 dianggap servo cerdas lantaran dapat memberikan data kecepatan dan data beban.
"Jadi robot ini sudah tidak perlu sensor tekanan karena dengan servo pun sudah bisa memberi sensor tekanan," terangnya.
Di dalam satu kaki robot, terdapat tiga servo sehingga total robot ini dilengkapi 18 servo. "1 servo itu sekitar Rp 1,5 juta karena ini servo cerdas," ungkapnya.
Robot ini memerlukan dua baterai; 1 baterai 3 cell dan 1 baterai 2 cell, sebagai daya penggerak. Baterai 3 cell berfungsi untuk menggerakkan keenam kakinya, sedangkan baterai 2 cell berandil untuk sistem minimum (otak) robot. Dengan kedua baterai terisi penuh, robot ini bisa bergerak selama 30 menit tanpa henti.
Robot ini dibuat meneruskan dua penelian serupa terdahulu. Development platform merupakan robot pemadam api ketiga yang dibuat oleh mahasiswa Teknik Elektro ITB. "Robot sebelumnya namanya train adaptation, dengan lintasan yang lebih rumit dan bergelombang," katanya. (ee)