Kebun Binatang Bandung
Kematian Gajah Yani Jadi Berita Media Inggris, ''Seekor Gajah Sekarat di Kebun Binatang yang Jorok''
Portal berita di Inggris, metro.co.uk, membuat judul "Elephant sheds tears as she lies dying in squalid zoo."
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
LONDON, TRIBUNJABAR.CO.ID - Kematian gajah Yani di Kebun Binatang Bandung, pada Rabu (11/5), menjadi pemberitaan media internasional.
Portal berita di Inggris, metro.co.uk, membuat judul "Elephant sheds tears as she lies dying in squalid zoo."
Judul berita yang dipublikasikan Sabtu (14/5) ini menggemparkan yang menyebut seekor gajah menitihkan air mata menjelang ajal menjemputnya di kebun binatang yang jorok.
Laman ini juga menyebutkan, gajah menangis dan menunjukkan ekspresi kesedihan yang emosional menyerupai manusia. Penjaga kebun binatang memindahkan gajah Yani dari kandang setelah sakit, namun tak diketahui apa penyebab kematiannya.
Penjaga kebun binatang mengatakan telah merawat dan memberikan obat untuk kesembuhan Yani. Namun kemudian terungkap ternyata kebun binatang tidak memiliki dokter hewan selama satu tahun terakhir.
Badan Konservasi dan Sumberdaya Alam Jawa Barat(BKSDA) mengkritik kebun binatang yang tidak menugaskan dokter hewan untuk merawat gajah Yani.
'Memiliki dokter hewan adalah wajib,' kata Sylvana Ratna, kepala BKSDA. 'Mereka tidak memilikinya untuk satu tahun."
Walikota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi Yani beberapa hari terakhir, dan memposting kunjungannya di Instagram dirinya.
"Jika mereka tidak memiliki anggaran untuk mengelola, mereka harus mencari bantuan," katanya. (dia)