Pramugari Cantik Ini Banting Setir Jadi Pilot Pesawat

Gaji dari profesinya sebagai pramugari ditabung untuk biaya sekolah tersebut.

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUN JABAR/SITI FATIMAH
Lady Citra (28), seorang pramugari yang memutuskan menjadi pilot pesawat terbang. 

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - DUNIA tenaga kerja saat ini tidak lagi memandang gender, namun masih saja ada profesi yang lebih banyak dilakoni oleh kaum lelaki. Salah satu profesi yang banyak didominasi kaum lelaki adalah pilot. Meski begitu, Lady Citra (28) menganggapnya sebagai tantangan, karena ia melihat pilot sebagai pekerjaan yang menuntut tanggungjawab besar.

"Pilot tidak hanya dituntut bisa menerbangkan pesawat tapi lebih dari itu, tanggung jawab,kepemimpinan, keberanian, dan kedisiplinan," kata perempuan kelahiran Palembang ini, usai acara di Bandung Pilot Academy Jalan Pajajaran, Rabu (12/5).

Ketertarikannya untuk menjalani profesi sebagai pilot, terbersit saat ia masih bekerja sebagai pramugari sebuah maskapai milik Indonesia. Saat itu terjadi turbulensi yang membuatnya berpikir tentang kekhawatiran akibat turbulensi tersebut. "Saat itu, saya berpikir, seperti naik motor saja, lebih khawatir jadi orang yang dibonceng dari pada yang memboncengi (menyetir), kenapa saya tidak menjadi orang yang menerbangkan pesawatnya," kata perempuan yang empat tahun bekerja sebagai pramugari ini.

Dari sanalah, niatnya menjadi pilot terus terbayang. Ia pun ingin mewujudkannya dengan cara memgambil sekolah pilot. Gaji dari profesinya sebagai pramugari ditabung untuk biaya sekolah tersebut. Hingga akhirnya, ia sudah bulat untuk beralih profesi dari pramugari menjadi pilot. "Saya resign dan memilih sekolah di BPA ini," kata perempuan yang tinggal di Tangerang ini.

Setelah kurang lebih 18 bulan bersekolah, ia pun resmi menyandang profesi sebagai pilot. Menurutnya tidak semudah itu untuk menyandang profesi yang banyak dilakoni kaum lelaki tersebut. Ia harus belajar kedisiplinan serta pehitungan sempurna. Karena menurutnya, sediki saja salah mengambil keputusan maka akan berakibat fatal. Terlebih bila ia bekerja di maskapai komersil. "Kita membawa banyak penumpang, itu tanggungjawab besar," katanya.

Ia menambahkan, keputusanya beralih profesi di usianya saat ini, bukan lagi sekadar ingin menjadi pilot. Tapi ia ingin serius melakoni dan berpikir positif bahwa perempuan juga mampu menerbangkan pesawat. Ia juga percaya, saat ini dunia kerja tidak lagi melihat gender tapi kualitas manusianya itu sendiri. "Jangan ragu untuk melakukan hal positif, termasuk memutuskan menjadi pilot," katanya. (tif)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved