Reaktivasi Jalur Kereta Api
Stasiun Antara Cibatu-Cikajang Tak Dirawat
Stasiun Cikajang adalah stasiun tertinggi yang pernah ada di Indonesia.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
GARUT, TRIBUNJABAR.CO.ID - Kecuali bagian atapnya yang sudah sangat rusak, bangunan Stasiun Kereta Api Cikajang masih berdiri kokoh di Kampung Padasono, Desa Padasuka, Kecamatan Cikajang.
Jaraknya dari Jalan Cikajang hanya sekitar 50 meter. Saat masih berfungsi dulu, ini stasiun paling ujung di Kabupaten Garut.
Stasiun ini sudah 33 tahun ditutup seiring dengan dihentikannya operasional jalur Cibatu-Cikajang pada 1982.
Stasiun Cikajang adalah stasiun tertinggi yang pernah ada di Indonesia.
Tulisan penanda ketinggiannya masih terpampang. Di dinding stasiun tertulis +1.246 m, yang berarti stasiun itu berada di ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut.
Selain warna catnya yang kusam dan penuh coretan, lumut yang sudah menghitam juga memenuhi dinding atas stasiun yang dulu sangat ramai ini.
Bagian dalam stasiun dipenuhi sampah. Rumput dan ilalang keluar dari sela-sela ubin.
Sementara itu pemerintah pusat melalui Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan berencana mereaktivasi Jalur Cibatu-Cikajang untuk tujuan pariwisata. Tahun ini studi kelayakan akan dilakukan.
Namun saat ini di sepanjang jalur rel telah berdiri permukiman warga. (wij)
Apa yang dilakukan PT KAI sejak stasiun itu ditutup? Kenapa stasiun itu sampai tidak dirawat? Juga bagaimana reaksi warga terkait rencana pemerintah yang akan memfungsikan kembali jalur ke stasiun itu untuk pariwisata? Selengkapnya, berita liputan khusus ini bisa Anda baca di Tribun Jabar edisi cetak hari ini, Minggu (17/4/2016). Ikuti berita-berita menarik terbaru lainnya melalui akun twitter: @tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabaronline.