Ojek Online

Sipjek, Aplikasi Ojek Online yang Siap Menggeber Jalanan di Purwakarta

"Kami mulai menyusun ini sejak tiga bulan lalu. Modal awalnya belum tahu persis, kira-kira Rp 15 juta-an

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA
Tampilan aplikasi ojek online di Purwakarta, Sipjek. 

PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID -Tiga pemuda di Purwakarta ini menciptakan aplikasi online berbasis android. Aplikasi itu mereka namakan Sipjek, semacam aplikasi online untuk transportasi roda dua atau kerap disebut ojek online.

Mereka bernama Gagan Hidayatullah, Djody Rizaldi Arifin dan Yanti Aprilyanti. Sejak kurang dari lima bulan, mereka bertiga mulai menyusun aplikasi berbasis online.

"Kami mulai menyusun ini sejak tiga bulan lalu. Modal awalnya belum tahu persis, kira-kira Rp 15 juta-an," ujar Gagan di Purwakarta, Jumat (8/4).

Saat ini, aplikasi yang bisa diunduh di playstore dengan nama Sipjek ini telah berjalan. Mereka memiliki enam driver yang sudah siap menerima order.

"Tapi aplikasinya sampai saat ini masih terus perbaikan, masih ada kendala. Baru bisa diakses dua provider telekomunikasi saja, makanya sekarang kami terus perbaiki," ujar dia.

Tidak dipungkiri, ide awal pembuatan aplikasi ojek online ini sama halnya seperti aplikasi-aplikasi ojek online pada umumnya yang telah lama eksis.

"Pertama kami terinspirasi ojek-ojek online di berbagai kota besar. Kedua, peluang membuat aplikasi ojek online di Purwakarta sangat besar dan ketiga, ingin menggandeng dan membantu para pengendara ojek konvensional memudahkan bertemu pelanggan," ujar dia.

Saat ini, ujar Gagan, pihaknya sudah menerima order. Namun belum banyak dan terbatas pada order pembelian barang karena aplikasinya juga menyediakan antar jemput barang.

"Kalau order sudah ada 1-2 order, kebanyakan untuk antar jemput beli barang. Tapi belum banyak sih karena aplikasinya masih perlu banyak perbaikan," ujar dia.

Jika aplikasinya sudah stabil, mereka mengaku akan merekrut para pelaku jasa ojek konvensional. Mereka juga menerapkan sistem pengupahan. "Untuk saat ini kami terapkan sistem upah 80% untuk driver dan 20% untuk kami. Tapi untuk saat ini kami belum siap, ya karena kami masih perlu perbaikan aplikasinya," ujar Gagan. (men)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved