Meski Usianya 45 Tahun dan Ujian di Lapas, Deden Optimis Lulus dan Bisa lanjutkan Kuliah
Dua setengah tahun lagi ia bebas dan ingin melanjutkan kuliah
Penulis: Dian Nugraha Ramdani | Editor: Ferri Amiril Mukminin
CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID - SAMBIL duduk dengan jari tangan bersilang di atas bangku, Deden Hendi (45) tertunduk menunggu soal ujian nasional (UN) dibagikan oleh pengawas, di ruang ujian Lapas Kelas II B Cianjur, Senin (4/4). Matanya menatap ke arah jemarinya.
Yang dipikirkan Deden adalah saat-saat di mana masa tahanannya yang tinggal 2,8 tahun lagi habis, dan dia bisa meneruskan belajar hingga ke bangku universitas.
"Awalnya minder untuk meneruskan belajar dengan ikut paket C ini, sebab saya sudah tua. Teman-teman yang lain usianya masih belasan, saya sudah tua, anak sudah 4, tapi ya dilawan saja rasa minder itu," ujar lulusan salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Warungkondang, Cianjur itu.
Deden mengatakan, dia optimis akan lulus ujian tersebut.
Menurutnya, selama setahun mengikuti program belajar, banyak pengetahuan-pengetahuan baru yang didapat olehnya.
Jauh dari itu, selepas habis masa tahanan dengan vonis 4,3 tahun, Deden hendak melanjutkan kuliah mengambil jurusan farmasi.
"Saya senang dengan bidang obat-obatan, nanti kalau ada rezeki ingin saya kuliah di bidang itu," ujar pria yang sudah 1,5 tahun menghuni Lapas Cianjur.
Suami dari Iis Rohayati (36) itu menjelaskan, sebelum dihukum, dia pernah bekerja di sebuah perusahaan mebel di Kecamatan Warungkondang, Cianjur untuk menafkahi istri dan keempat anaknya. "Kini saya dijerat kasus, anak-anak tinggal sama nenek mereka, istri saya sudah pergi (bercerai)," ujarnya.
Suhandi, Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lapas Cianjur menjelaskan, ada 11 orang yang mengikuti UN Paket C di Lapas.
"Seluruh warga binaan peserta ujian ini ada 28, namun dibagi dua waktu ujian, saat ini (kemarin) 11 orang, nanti tanggal 14 April sisanya," ujarnya di lokasi ujian.
Menurut Suhandi, 17 orang yang ditangguhkan jadwal ujiannya disebabkan oleh mereka terlambat mengumpulkan ijazah yang mereka miliki ketika mengikuti PKBM Paket C.
"Mereka masuk ketika semester 1 Pekat C ini sudah berjalan, ditambah keterlambatan ijazah. Artinya, mereka dianggap mengikuti ujian susulan dua pekan mendatang," ujarnya.
Jumlah peserta ujian paket C, kata Suhandi, stabil pada setiap tahunnya.
Rata-rata jumlahnya sebanyak 28 atau 26 orang.
Bukan hanya warga binaan yang kemarin mengikuti UN Paket C di Lapas Cianjur, namun juga peserta bukan warga binaan.