Leisure
Cireng Sambal Kacang Cipaganti yang Tersohor
ANDA juga bisa membeli cireng atau cilok mentah untuk dimasak di rumah.
lihat foto
Laporan Isa Rian Fadilah
CIRENG sambal kacang produksi Cirreng Cipaganti sudah tersohor di Bandung. Cireng ini tidak terlalu elastis, mudah hancur ketika dikunyah, dan sangat terasa sambal kacangnya.
Abah Cireng, sapaan pemilik Cirreng Cipaganti, memulai usahanya dari berjualan aneka gorengan.
Usahanya mulai berkembang ketika ia berinovasi pada cireng yang berisi sambal kacang. Ia memulainya pada 1990.
Awalnya ia berjualan di depan rumah makan Suharti Jalan Cipaganti. Dia membuka usaha di sana sampai 2002.
(lihat juga: VIDEO: Terharu, Masya Allah! Bocah Ini Baca Alquran Sambil Menangis, Badannya Berdarah)
Ketika itu, kata Abah, pembeli membludak. Area parkir rumah makan Suharti dipenuhi oleh mobil pelanggan Cirreng Cipaganti.
Abah berpikir itu mengganggu lalu lintas sekitar karena jalanan sekitar juga banyak yang mengantre. Akhirnya Abah diminta untuk pindah.
Ketika pindah Abah sempat vakum karena sulitnya mencari tempat untuk berjualan.
Saat itu, ia mendapat izin dari kepala kantor pos Cipaganti untuk berjualan di halaman kantor.
(lihat juga: VIDEO: Detik-detik Penandatanganan Kontrak Pemain Persib Bandung)
Namun, dia diminta oleh kepala pos untuk pindah ke pinggir jalan tepat di depan kantor pos karena halaman kantor pos dipenuhi oleh pelanggan cireng. Di sana menjadi tempat usahanya sampai sekarang.
Abah, sapaan pemilik Cirreng Cipaganti selain membuat sambal kacang juga menjual cireng berisi keju, abon, sosis, sampai kornet. Cireng matang sambal kacang satu porsi berisi 10 potong dipatok Rp 12.000.
Cireng isi keju, abon, sosis, atau kornet dihargai Rp 18.000. Lokasi Cirreng Cipaganti berada di Jalan Cipaganti, tepat di depan Kantor Pos Cipaganti.
"Kalau yang paling digandrungi masyarakat itu cireng sambal kacang. 90 pesen produk kami itu cireng sambal kacang," ujar Abah.
(lihat juga: VIDEO: Masya Allah! Bayi di Vietnam Ini Kembar, Satu Ibu Beda Ayah)
Anda juga bisa membeli cireng atau cilok mentah untuk dimasak di rumah. Namun, makanan-makanan tersebut hanya tahan dua hari. Dua hari itu pun harus divakum dan dimasukkan freezer.
"Cirreng Cipaganti dalam satu dua jam sudah lembek, karena kami enggak pake bahan pengawet apapun," ujar Abah.
Abah memiliki 16 pegawai yang tersebar di enam cabang. Per harinya setiap pegawai dibayar Rp 100 ribu. Artinya ia harus membayar Rp 1,6 juta setiap harinya untuk menggaji para pegawainya.
"Tidak ada dalam pikiran saya untuk memberhentikan pegawai, karena mereka punya anak dan keluarga," ujarnya.
Selain di Cipaganti, pelanggan juga bisa membeli cireng ini di The Kiosk Dago food market, RiauJunction, gerai Hijab deMoss Buah Batu, Baso Yen Pasir Kaliki dan Bekasi Selatan di Jalan Puloribung. (*)
