Rupiah Diprediksi Menguat Lagi

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan, neraca perdagangan Februari berpotensi surplus

Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi 

JAKARTA, TRIBUN - Setelah menguat tiga hari berturut-turut, rupiah berbalik arah. Di pasar spot, Jumat (11/3) rupiah turun 0,17 persen ke level Rp 13.075 per dolar AS dibanding dengan sehari sebelumnya.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra mengatakan, pelemahan ini didukung penguatan dolar AS. "Ada sedikit penguatan USD setelah Bank Sentral Eropa merilis stimulus ekonomi terbaru," ujarnya.

Pada awal pekan ini, pergerakan mata uang Garuda masih sepi sentimen dari dalam negeri. Data domestik baru muncul pada 15 Maret esok, berupa neraca perdagangan bulan Februari.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan, neraca perdagangan Februari berpotensi surplus. Hal tersebut cukup untuk menyokong pergerakan rupiah di awal pekan.

Sentimen utama pekan ini adalah rapat The Fed dan Bank Indonesia. The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga. Sementara, BI memiliki ruang memangkas suku bunga lagi.

Proyeksi Josua, pada Senin (14/3) rupiah menguat di Rp 13.000- Rp 13.150 per dollar AS. Prediksi Putu, rupiah menguat Rp 12.950-Rp 13.140 per dolar AS. (kontan)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved