Polisi
Fesyen Pascabom Sarinah, Personel Reskrim Kenakan Kaus Turn Back Crime dan Celana PDL
Para personel reskrim itu tampak lebih keren dengan seragam itu.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Kisdiantoro
PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Teror bom Sarinah beberapa waktu lalu memunculkan fenomena trend setter tersendiri. Khususnya soal fesyen. Utamanya saat Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Khrisna Murti tertangkap kamera tengah beraksi bagai koboi menembaki para terduga teroris dengan kostum menarik.
Kaos berkerah warna biru tua bertuliskan Turn Back Crime, celana PDL warna krem dan sepatu khas ala militer US Navy dengan tinggi semata kaki.
Kostum polisi itu kini tidak hanya identik dengan para personel reskrim Polda Metro Jaya, beberapa polres di Jawa Barat khususnya Polres Purwakarta pun kini menggunakan kostum tersebut.
"Kostum ini sebenarnya sudah lama ada. Sudah sering kami pakai sebelum kasus bom Sarinah. Cuma memang kostum ini jadi perhatian setelah ada kasus bom Sarinah," ujar Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Dadang Garnadi di Mapolres Purwakarta, Selasa (26/1).
Para personel reskrim itu tampak lebih keren dengan seragam itu. Tampak para polisi unit reskrim mengenakan kostum itu dengan celana, baju, dan sepatu yang masih bersih dan fresh.
Padahal sebelumnya, dalam beberapa kali ekpose jarang terlihat mereka menggunakan kostum itu.
"Kata siapa, sudah sering dipakai lho ini. Cuma dipakainya hari tertentu saja, hari Kamis dan setiap anggota reskrim yang sedang piket," ujar Dadang.
Celana PDL yang mereka pakai bermerek Desdee dengan enam saku di celana depan dan dua saku di celana belakang. Adapun sepatu yang digunakan bermerek Delta. Sepatu ini dijual di Indonesia di atas Rp 500 ribu.
"Kostum ini memang fashionable sih. Membangkitkan spirit korps reserse sehingga tampil lebih pede. Tapi bukan hanya gara-gara kostum ini sudah terekpose ya," ujar Kanit IV Reskrim Polres Purwakarta Budi Suheri seraya tertawa.
Adapan kaos kerah warna biru tua dengan tulisan Turn Back Crime kata Dadang, memiliki pengertian polisi harus bisa mengungkap kejahatan sebaik mungkin.
"Secara sederhana, turn back crime diartikan jika ada kejahatan, kembali cek ke TKP, kumpulkan barang bukti sedetail mungkin," ujarnya. (men)