Rumah Ambruk
BREAKING NEWS: Tiga Rumah di Kompleks Girimekar Permai Rata dengan Tanah
Ketiga rumah itu ambruk setelah tanah pondasi bagian bawah tergerus air sungai yang ada di belakang bangunan.
Penulis: cis | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Tiga rumah bernomor 49, 50, dan 51 di Komplek Girimekar Permai blok A RT 1/21, Desa Girimekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, rata dengan tanah. Ketiga rumah itu ambruk setelah tanah pondasi bagian bawah tergerus air sungai yang ada di belakang bangunan.
Informasi yang dihimpun Tribun, peristiwa itu terjadi Minggu (3/1/2016) sekitar pukul 18.30 WIB. Sebelumnya hujan deras mengguyur di kawasan tersebut pukul 17.00. Aliran air sungai di belakang bangunan itu mengalir dengan deras.
Seorang penghuni rumah ambruk nomor 50, Ruly Setiawan (35), mengaku sudah mengetahui kediamannya bakal rubuh akibat pondasi rumahnya terkena gerusan air. Menurutnya, bagian belakang rumahnya menggantung di bawah aliran sungai setelah pondasinya tergerus air seminggu terakhir ini.
"Sebelumnya pada 18 Desember 2015, tetangga nomor 49 memberitahukan ada tanda retakan di tembok. Waktu itu saya di Yogyakarta liburan dan diberitahu soal itu," ujar Ruly kepada Tribun di depan rumahnya yang rubuh, Senin (4/1/2016).
Ruly pun langsung pulang dan mengecek rumahnya. Ia menemukan retakan tembok di rumahnya. Ia pun merasa lantai rumahnya tak ada lagi pondasi yang menahannya sehingga diputuskan untuk mengevakuasi barang-barang yang ada di dalam.
"Kemudian kami juga melakukan rembuk dengan warga sekitar untuk mengadukan hal tersebut ke pengembang perumahan," ujar Ruly.
Lantas, ujar Ruly, warga pun meminta pengembang untuk melakukan perbaikan. Namun perbaikan dinilai tidak maksimal hingga akhirnya peristiwa tersebut terjadi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut lantaran ketiga rumah tersebut sudah kosong.
"Sebetulnya kejadian serupa sudah pernah terjadi pada 2014. Hal itu dialami warga no 48 dan no 84. Tapi tidak separah sekarang dan rumah saya hanya terdampak tembok retak-retak saja," ujar Ruly. Pantauan Tribun rumah nomor 48 berada di ujung jalan yang membelakangi rumah nomor 84. Di antara kedua rumah tersebut membelah sungai dengan lebar sekitar 1 meter. (cis)