Begini Komentar Warga Bandung Tentang Tarian Striptis di Tempat Hiburan di Tahun Baru

Laporan Ragil Wisnu Saputra

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Sejumlah Warga Kota Bandung berpandangan, jika tempat hiburan yang mempertontonkan tarian-tarian telanjang (striptis) untuk mendapatakan penindakan tegas dari aparat keamanan.

Pasalnya, akan berdampak negatif terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat.

Menurut Jessica Dewi (23) salah seorang warga Jalan Gatot Soebroto Gang Maleer 1, Kota Bandung, adanya tempat hiburan tersebut yang mempertontonkan tarian-tarian seronok harus segera ditutup.

"Harus ditutup dong. Kan bahaya juga itu teh, bisa aja kan di dalam tempat hiburan mabuk-mabukan apalagi pakai-pakai narkoba," ujar dia saat ditemui Tribun di sekitar kediamannya, Minggu (28/12/2015).

Jessica menambahkan, para pengunjung yang sering mendatangi tempat hiburan tersebut, pikirannya juga tidak akan sehat bahka. terkontaminasi dengan sifat-sifat pornografi.

Menurut dia, para pengunjung yang telah kecanduan dengan suguhan tarian itu, jika tidak memiliki uang juatru akan melakukan hal-hal yang justru terperangkap dengan aksi kriminalitas.

"Kan kalau udah kaya gitu jatuh-jatuh-jatuhnya ke syahwat. Bisa jadi saja kan malah melakukan tindak asusila. Dan kondisi seperti ini yang bakal ditakuti oleh kaum-kaum perempuan yang pulang kerjanya malem," kata dia.

Rismi Kartini (21) mahasiswa universitas swasta di Kota Bandung mengatakan hal yang serupa.

Pihaknya sangat setuju jika tempat hiburan tersebut segera ditutup.

"Tutup aja, toh kan itu bukan budaya ketimuran. Enggak wajar kalau ada di Indonesia. Indonesia kan negaran yang beretika dan santun. Apalagi kan ada undang-undang pornografinya," katanya kepada Tribun di wilayaj Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.(*)