Ilmu dan Teknologi

Ular Langka di Dunia Ditemukan di Enggano, 80 Tahun Dinyatakan Hilang

SETELAH 80 tahun "hilang", ular langka itu kembali ditemukan di Enggano.

Editor: Dicky Fadiar Djuhud
LIPI
Ular tikus Enggano (Coelognathus enganensis). 

TRIBUNJABAR.CO.ID -- "Tidak sengaja sebenarnya menemukannya. Malam hari itu saya berada di pinggir hutan. Tiba-tiba ular itu mendekat. Saya tangkap dan amati, ternyata ular yang sudah 80 tahun tak terlihat," kata Peneliti herpetologi Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy.

Setelah 80 tahun "hilang", ular langka itu kembali ditemukan di Enggano.

Amir menemukannya saat melakukan ekspedisi penelitian ke Pulau Enggano pada 16 April - 5 Mei 2015 lalu.

[baca juga: Unjuk Kemampuan, Para Raider Bunuh Ular Berbisa dengan Cara Menggigitnya]

Umum disebut ular tikus Enggano, nama spesies ular tersebut sebenarnya adalah Coelognathus enganensis. Ular pemakan tikus tersebut merupakan salah satu jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.

C enganensis pertama kali ditemukan pada tahun 1872 oleh peneliti Italia, Elio Modigliani. Olehnya, ular itu dinobatkan sebagai spesies baru.

Tahun 1986, peneliti Belanda bernama De Jong menemukan kembali ular tersebut untuk kedua kalinya. Dia mengoleksinya. Spesimen kini disimpan di Muzeum Zoologi Bogor.

Sejak tahun 1936, sejumlah survei dilakukan ke Enggano tetapi belum berhasil menemukan jenis itu. Baru pada ekspedisi LIPI kali ini peneliti berhasil menjumpainya.

Amir mengatakan, C enganensis berbeda dengan ular tikus lain yang segenus. "Ular ini polos, tidak ada polanya," jelas Amir dalam konferensi pers penemuan ekspedisi Enggano kali ini.

Menurutnya, ada beberapa dugaan sebab yang membuat C enganensis jarang ditemui. Dugaan pertama, populasinya memang menurun seiring kerusakan lingkungan.

Kedua, tikus di Enggano sendiri memang hanya 2 jenis. Sangat sedikit. Jadi ular pemanga tikusnya pun sedikit. Dugaan lain, bisa juga karena memang survei populasinya jarang dilakukan sehingga tampak sedikit.

C enganensis hanya salah satu keragaman hayati yang ditemukan di Enggano. Tim LIPI hingga kini meyakini telah menemukan 14 jenis biota baru.

Enggano adalah pulau seluas sekitar 4.000 kilometer persegi yang unik. Pulau itu tak pernah bergabung dengan Sumatera sehingga biotanya pun unik.

Enggano kaya akan jenis-jenis endemik. C enganensis merupakan salah satu jenis yang endemik, khas Enggano, tak akan pernah bisa ditemukan di wilayah lain. (*)

SIMAK JUGA BERITA LAINNYA

[VIDEO] : Ngeri ! Ular Piton Ini Telan Seekor Aligator Tanpa Ampun

Hati-hati! Kepala Berbentuk Berlian Ini Spesies Ular Berbisa Baru

Ini Dia Rekaman Si Ular Anaconda Saat Melahap Bintang Televisi

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved