Kemarau Berkepanjangan
Musim Kemarau Beri Pengaruh Positif bagi Sebagian Warga Purwakarta
Terik matahari sepanjang hari selama tiga bulan ke belakang, memudahkan mereka mengeringkan gerabah.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Musim kemarau membawa dampak positif bagi perajin gerabah di sentra keramik Plered, Purwakarta.
Terik matahari sepanjang hari selama tiga bulan ke belakang, memudahkan mereka mengeringkan gerabah.
"Ada untung dan ruginya juga, untungnya pengeringan gerabah bisa lebih cepat dan gerabah yang dikeringkan lebih banyak. Ruginya, tanah lempung yang kadar mineral airnya cukup semakin sulit didapat, tapi itu masih bisa diakali," ujar Zezen Zaenudin (33), perajin gerabah di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Minggu (2/8/2015).
Meski ada untung dan ruginya, jika dibandingkan musim hujan, pengeringan gerabah berbahan tanah lempung itu, musim kemarau membawa dampak positif, seperti halnya dari produksi harian mereka.
"Kalau musim hujan pengeringan dalam sehari enggak maksimal, butuh lebih dari tiga hari. Kalau musim kemarau, pengeringan yang pasti lebih cepat, bisa kurang dari tiga hari," ujarnya.
Karena pengeringan lebih cepat, jumlah produksi pun meningkat. Apalagi, kata Zezen, saat ini pesanan untuk pasar gerabah sedang tinggi.
"Produksinya meningkat jadi 20 persen dari biasanya, membantu karena sekarang pesanan sedang tinggi," ujarnya. (*)
//INI VIDEO KEDAHSYATAN TORNADO TERBARU YANG DIREKAM POLISI SANBORN COUNTY.http://bit.ly/1IBhMRuAkibat tornado itu banyak menimbulkan kerusakan
Posted by Tribun Jabar Online on Saturday, August 1, 2015
