Prostitusi Online
Dia Sering Nawarin Kerjaan Begitu, Tapi Aku Gitu Paling Sama Pacar
UN (20) mengaku baru pertama kali menjajakan dirinya melalui praktik prostitusi online.
Penulis: cis | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - UN (20) mengaku baru pertama kali menjajakan dirinya melalui praktik prostitusi online yang dilakukan AR.
Ia mengaku dipaksa AR untuk melayani lelaki hidung belang dengan bayaran yang besar.
"Dia sering nawarin ke aku kerjaan begitu ke aku, Dia sering kontekin aku, tapi aku gak pernah mau kayak gitu. Aku 'gitu' paling sama pacar saja," kata UN ketika diwawancarai wartawan, Rabu (29/4/2015).
UN sendiri mengaku kenal dengan AR di kos temannya.
Lantas keduanya bertukar nomor ponsel dan pin Blackberry. Tiba-tiba AR menawarkan pekerjaan tersebut setelah menawarkan fotonya ke sejumlah pelanggannya.
"Aku gak gak pernah setor foto sama dia. kemungkinan dia suka ambil foto aku dari bbm. Tapi saya tidak pernah mau dan baru kali ini aja," ujar UN.
Sementara ATP (19) tak bisa dimintai keterangan lantaran menangis tersedu ketika digiring aparat ke Polrestabes Bandung.
Konon wanita bertubuh seksi ini berada di bawah naungan RPM dan IC.
Adapun ATP dan UN hanya berstatus sebagai saksi atas kasus praktik prostitusi online.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Ngajib, membenarkan, praktik prostitusi di Kota Bandung sudah tak lagi dilakukan secara manual atau mendatangi lokalisasi.
Setiap lelalki hidung belang di Kota Bandung mulai beralih mencari pelampiasan nafsu melalui dunia maya.
"Karena dibandingkan di tempat, prostitusi online ini lebih efektif. Sebab dengan menggunakan sarana elektronik mucikari bisa berkomunikasi dengan tamunya untuk memesan sesuai dengan pesanannya.," kata Ngajib.
Seorang mucikari prostitusi online di Kota Bandung, RPM (29) mengaku, harga wanita yang dijajakannya disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
Semakin ideal bentuk tubuhnya, maka tarif pelayanannya pun semakin mahal.
"Kalau tamu baru dapat tiga orang karena saya baru begini itu awal tahun ini. Saya sistemnya tidak mematok imbalan dari setiap transaksi tapi terserah anak-anak ngasihnya," kata RPM ketika ditemui di Polrestabes Bandung, Rabu (29/4/2015).
Kepada wartawan, RPM mengaku hanya menaungi delapan wanita pekerja seks komersial (PSK) dalam praktik prostitusi online yang dilakukannya.
Adapun selebihnya itu hanya titipan.
Adapun praktik prostitusi yang dilakukannya dengan cara berkomunikasi dengan pelanggan melalui grup blackberry atau pesan blackberry.
"Sebenarnya saya nawarinnya untuk ladies karaoke tapiada yang butuh duit dan akhirnya nawarin diri. Kalau ada tamu yang maau baru saya sambungin," kata RPM.
Tiga pria warga Kota Bandung, RPM (29), IC (33), dan AR (20) menjadi tersangka kasus prostitusi online.
Ketiganya menjajakan wanita-wanita cantik melalui media sosial dan pesan Blackberry.
Ketiga tersangka itu dibekuk di sebuah hotel di Jalan Asia Afrika.
AR ditangkap di sebuah kamar Selasa (28/4/2015) sekitar pukul 21.00.
Sedangkan RPM dan IC ditangkap di hotel yang sama pada Rabu (29/4/2015) sekitar pukul 00.30.
Ketiganya diduga melakukan transaksi perbuatan cabul dengan menjual wanita kepada lelaki hidung belang dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,5 juta. (cis)
Naskah lengkap seputar prostitusi online di Kota Bandung bisa dibaca di edisi cetak Tribun Jabar, Kamis (30/4/2015). Ikuti berita-berita menarik lainnya melalui akun twitter: @tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabaronline.
>>HUFFHH!! PROSTITUSI ONLINE DI BANDUNG.. http://bit.ly/1KtRG1x Semakin ideal bentuk tubuhnya, maka tarif pelayanannya pun semakin mahal.
Posted by Tribun Jabar Online on Wednesday, April 29, 2015