Korupsi Proyek Stadion GBLA
Aher Mengaku Siap Diperiksa Terkait GBLA
Aher menyebut dirinya hanya bertanggung jawab terhadap pencairan dana
Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Laisa Khoerun Nissa
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengaku siap untuk diperiksa pihak kepolisian terkait pembangunan GBLA yang kini diduga kuat bermasalah dan sedang ditangani Mabes Polri dan Polda Jabar.
Seperti diketahui, pembangunan proyek stadion megah tersebut bermasalah dan telah menyeret pejabat Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung sebagai tersangka korupsi.
"GBLA kan bantuannya dari Provinsi ya wajar saja kalau ada keterangan dari Gubernur," kata Aher di Gedung Sate, Kamis (30/4).
Aher menyebut dirinya hanya bertanggung jawab terhadap pencairan dana untuk pembangunan GBLA. Terkait penggunaan anggaran, Aher mengaku hal tersebut menjadi tanggung jawab pengguna anggaran.
"Kalau bantuan gak saya tandatangani kan gak jadi dong pembangunannya, gak ada BLA dong kalau gak ada tandatangan. Sebatas itu," katanya.
Aher menolak jika dirinya diminta bertanggungjawab terkait kasus korupsi GBLA. Menurutnya, pengguna anggaran seharusnya bisa lebih tertib dalam menggunakan anggaran maupun bantuan dari provinsi.
"Yang bertanggung jawab kan yang menggunakan anggaran. Enak banget yang tandatangan pencairan Gubernur terus yang menggunakan anggaran yang dibawah, tapi ketika salah, Gubernur yang harus tanggung jawab. Kalau yang salah yang dibawah tapi yang tanggung jawab Gubernur, semua Gubernur akan masuk penjara dong," katanya. (*)
Lalu apakah Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sudah menerima hasil kajian Kementerian PU terkait GBLA? Simak selengkapnya di Tribun Jabar edisi cetak Jumat (1/5). Ikuti berita-berita menarik lainnya melalui akun twitter: @tribunjabar dan fan page facebook: tribunjabaronline.
//#AskBupatiBdgASTAGA !! KATA-KATA BUPATI BANDUNG DADANG NASER TERNYATA SANGAT MENYAKITI HATI PEGAWAI HONORER. BACA--->...
Posted by Tribun Jabar Online on Wednesday, April 29, 2015