Lokasi Prostitusi yang Digerebek Polisi Bukan di Gang Ijan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Meski bukan menjadi lokasi penggrebekan aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung, warga Gang Ijan terus melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang ada di rumah kos. Hal itu untuk menekan praktik prostitusi yang dakukan di rumah kos atau rumah kontrakan.

"Jadi di Gang Ijan itu tidak ada praktik prostitusi dan menjadi lokasi penggerebekan kemarin," kata Ketua RW 1, Noor Kholis (52), melalui sambungan telepon, Selasa (21/4).

Selain pengawasan, kata Noor Kholis, setiap warga di Gang Ijan, baik penghuni kos maupun warga pribumi sudah harus berada di rumah sebelum pukul 11.00 WIB. Pasalnya gang yang hanya bisa dimasuki satu pintu melalui Jalan Otista itu terdapat protal yang ditutup tepat pukul 11.00 WIB.

"Jadi kegiatan malam tidak ada di tempat kami. Keamanannya juga lebih sip," ujar Noor Kholis.

Noor Kholis membenarkan, aparat kepolisian dari Polrestabes Bandung telah melakukan penggrebekan lokasi prostitusi di kawasan jalan besar yang masuk Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol.

"Itu di luar wilayah RW 1," kata Noor Kholis.

Noor Kholis menyebut, lokasi penggerebekan itu memang terdapat lokalisasi. Menurutnya, praktik prostitusi di kawasan itu sudah berlangsung cukup lama. Warga pun sempat melayangkan protes kepada pemerintah untuk menertibkannya.

"Saya dari kecil itu memang sudah ada. Tapi saya tidak tahu prosesnya gimana karea teritorialnya beda. Kami sendiri tidak pernah ikut campur," kata Noor Kholis.

Sebelumnya diberitakan, Polrestabes Bandung melakukan penggerebekan lokasi pristitusi. Sesuai keterangan pers, tempat kejadian perkara (TKP) berada di Jalan Dewi Sartika, Gang Ijan, Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol. Pihak Polrestabes mengamankan 27 pekerja seks komersil dan enam orang yang diduga mucikari. (*)