Usaha Mikro Kecil Menengah

Sebanyak 80 Persen UMKM Cianjur Tak Berkembang

PERKEMBANGAN Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur masih begitu lambat.

Penulis: cis | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Sejumlah peserta pelatihan teknis substantif di Toko Kawan Baru, Jalan Raya Bandung, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Rabu (4/3/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku M Guci Syaifudin

CIANJUR, TRIBUNJABAR.CO.ID - Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur masih begitu lambat. Hal itu dikatakan Ketua Forum Usaha Mikro Kecil Menengah (FUMKM) Kabupaten Cianjur, Adang Herry Pratidy.

"Berdasarkan data ulang, jumlah UMKM di Kabupaten Cianjur itu ada sebanyak 37 ribu. Kalau dulu jumlahnya mencapai 67 ribu. Dan yang sudah mampu mengembangkan usahanya itu baru 20 persen dari 37 ribu. Ya UMKM di Kabupaten Cianjur itu banyak yang sekarang berjalan, besok lagi tidak berjalan," ujar Adang di Toko Kawan Baru, Jalan Raya Bandung, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Rabu (4/3).

Menurut Adang, hal itu disebabkan peran pemerintah Kabupaten Cianjur dalam mengembangkan UMKM masih belum terasa hingga jelang masyarakat ekonomi Asean (MEA). Pembinaan misalnya, masih terbilang kurang sehingga para pelaku UMKM banyak melakukan pengembangan secara mandiri. Padahal hal tersebut merupakan kewajiban pemerintah daerah sesuai aturan perundang-undangan.

"Di situlah Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan FUMKM Kabupaten Cianjur mengisi kekosongan itu. Kami mengadakan bazar secara swadaya dan mandiri. Paling pemerintah itu hanya pembinaan secara moral," ujar Adang. (cis)

//

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved