Kampung Ini Wanitanya Memiliki Kesibukan Membuat Telur Gabus
Awalnya hanya ada dua pabrik tapi sekarang tumbuh menjadi 14 pabrik. Cemilan ini dijual ke Bandung, Bogor, Bekasi sampai Jakarta
Penulis: Deddi Rustandi | Editor: Kisdiantoro
SUMEDANG, TRIBUN - Setiap hari ibu-ibu di Kampung Manco, Desa Citali, Kecamata Pamulihan punya kesibukan. Setelah mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga, mereka bergegas menuju ke pabrik pembuatan cemilan telur gabus.
Di kampung ini ada 14 pabrik rumahan yang memproduksi telur gabus. "Setelah membereskan pekerjaan rumah kami ke pabrik untuk mencetak telur gabus. Upahnya lumayan untuk membantu ekonomi keluarga," kata Wawat (27) salah seorang pekerja di pabrik telur gabus Dua Saudara, Selasa (25/2/2015).
Mereka bekerja dari pukul 09.00 sampai 15.00. Mereka mencetak telur gabus dengan tanganya. Upah yang mereka dapat Rp 20 ribu sedangkan untuk lelaki diupah Rp 50 ribu karena mereka membuat olahan selain mencetak dan menggorengnya.
"Awalnya hanya ada dua pabrik tapi sekarang tumbuh menjadi 14 pabrik. Cemilan ini dijual ke Bandung, Bogor, Bekasi sampai Jakarta," kata Eman (27) anak pemilik pabrik.
Menurutnya, setiap pabrik mengolah minimal 1 kuintal tepung tapioka menjadi 70 bal atau kantong besar telur gabus matang atau seberat 2 kg. "Kalau saat lebaran dan lebaran haji omzetnya bisa naik tiga kali lipat," katanya. (std)