Video Suara Menghanyutkan

Luar Biasa, Dalam 5 Minggu Mojang India Ini Mahir Menyanyikan Tembang Sunda

Kemahirannya ini pernah dipertontonkan di Bale Rumawat Universitas Padjajaran (Unpad), Jalan Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis 17 Juli 2009 malam.

Penulis: cep | Editor: cep

Anita dan gurunya Euis Komariah

DI kalangan seniman Sunda, menyanyikan tembang Sunda sangat sulit. Beberapa penembang Sunda yang berhasil jadi maestro menempuh pelajaran dari gurunya bertahun-tahun. Biasanya para penembang yang sukses itu berguru dulu kepada sang maestro di sebuah padepokan seni.

Salah satu maestro tembang Sunda yang berhasil melahirkan para penembang Sunda ialah almarhum Euis Komariah.  Dan salah satu muridnya, ternyata seorang mojang India berkewarganegaraan Amerika Serikat, yaitu  Anita Balasubramanian (20). Suara Anita dalam menyanyikan tembang Sunda sungguh merdua, membuat hanyut yang mendengarnya. Kemahirannya ini pernah dipertontonkan di Bale Rumawat Universitas Padjajaran (Unpad), Jalan Dipati Ukur 35 Bandung, Kamis  17 Juli 2009 malam. Malam itu husus menampilkan Anita didampingi gurunya sang maestro tembang Sunda, Euis Komariah yang kini sudah berpulang. Saat itu hadir pula Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia yang didampingi istri, Yatti GanjarKurnia serta sejumlah seniman dan tokoh Sunda sepertiYusWiradiredja, Yayat Hendayana, dan Aom Kusman (almarhum). Tajuk pagelaran itu “Mojang India Nembang Sunda”.

Pakar tembang Sunda yang juga seniman, YusWiradiredja,  mengatakan, menyanyikan tembang Sunda Cianjuran memang bukan perkara yang mudah.  Tapi di tangan sang maestro Euis Komariah, suara dan cengkokan Anita yang sama sekali tak bisa berbahasa Indonesia apalagi berbahasa Sunda, mampu mempesona. Menurut Yus saat itu, Anita berhasil  karena memiliki kepekaan musikalitas yang baik. Berkat kepekaannya itulah, Anita dapat mengekspresikan setiap lagu yang dibawakannya. Pengucapan kata pada lirik tembang juga tidak kaku.

“Namun, yang paling luar biasa adalah Ceu Euis Komariah yang sanggup mengajari Anita  hanya dalam waktu singkat dan mampu nembang sebaikini,” ujarYus.

Menurut sang maestro EuisKomariah, kemampuan dan kemauan Anita dalam belajar menyanyikan tembang Sunda sangat besar. Hal ini terbukti dengan singkatnya waktu belajar Anita.

 “Tiba di Bandung pada 24 Mei dan keesokan harinya Anita sudah mulai belajar dengan saya,” kata Euis yang mendampingi Anita dalam pagelaran 2009 itu.  Menurut Euis, ia mengasuh Anita selama hampir lima minggu  dan dalam waktu limja minggu itu Anita sudah bisa menyanyikan tembang Sunda.

Dalam pegalaran itu, mahasiswa Emory University, Atlanta, AS itu menunjukkan kemampunya menyanyikan beberapa tembang, dan yang terakhir berjudul Cawian, Bajigjag, Panambih Macan Ucul. Dengan tembang terakhir ini penonton terdiam hanyut oleh alunan suara Anita. (cep)

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved