SSB Turangga Tak Jadikan Juara Sebagai Tujuan Utama
Saat ini, banyak orang tua mendaftarkan anak-anaknya ke sejumlah SSB.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
BANDUNG,TRIBUN - Sekolah Sepak Bola (SSB) jadi gerbang pertama pembinaan sepakbola sejak usia dini. Modal awal penguasaan skil, teknik dan pengenalan strategi, bermula dari SSB.
Tidak menjadikan juara sebagai faktor utama namun dengan pembinaan sejak dini bisa membuka peluang menjadi juara dalam dunia sepakbola.
Saat ini, dengan maraknya kegemaran setiap orang bermain sepakbola, membuat para orang tua mendaftarkan anak-anaknya ke sejumlah SSB. Tujuannya membuat anak mahir bermain sepakbola.
Seperti halnya yang dilakukan oleh pengurus SSB Turangga yang bermarkas di Lapangan Sespom Polri Lembang. Mereka menargetkan pembinaan sepakbola sejak usia dini agar kelak peserta didiknya jadi pesepakbola handal.
"Kami fokus pada pembinaan supaya si anak ini ada kemajuan dalam bermain bola. Kalau soal tujuan juara, itu akan ada peluangnya kalau segala aspek pembinaan ini berjalan sukses. Intinya pembinaan saja dulu," kata Manajer SSB Turangga, Syahrul Aziz belum lama ini.
Juara, kata dia merupakan tujuan akhir. Sementara hal terpenting adalah bagaimana menuju proses juara tersebut yakni sejauh mana proses pembinaan ini membuat setiap pesepak bola usia dini mengenal sepakbola itu sendiri.
"Indikatornya misalnya anak-anak sudah mengerti bagaimana bermain bola, soal posisi dan teknik dasar bermain bola. Untuk fisik sendiri jadi bagian lain karena untuk usia dini tidak ditonjolkan menggenjot fisik," ujarnya.
Sejauh ini, pembinaan sepakbola usia dini yang dilakukan oleh SSB Turangga telah menghasilkan pemain sepakbola usia dini yang cukup menjanjikan dan berpotensi berkualitas. Ada 4-7 pemain yang cukup berkualitas seperti Jingga, Nanda dan kiper Fadri Rizki sebagai penjaga gawang.
SSB Turangga ini menjalani latihan dalam sepekan sebanyak tiga kali di Lapangan Sespoim Polri. Sejauh ini, keberadaan mereka melibatkan orang tua.
"Karena yang namanya SSB itu kan tergantung salah satunya melibatkan pendanaan dari orang tua. Ada pendaftaran sebesar Rp 185 ribu dengan kaus tim serta biaya bulanan Rp 25 ribu," katanya.
Tidak hanya itu, mereka pun siap memberikan subsidi kepada setiap peserta didiknya yang berasal dari kurang mampu dan memiliki potensi dalam sepakbola.
"Kami kalau ada orang tidak mampu tapi anaknya berpotensi dikasih subsidi. Cara melihat potensinta biasanya direkomendasikan kemudian kami tes dan jika benar akan disubsidi," ujarnya. (men)