Program Simpanan Keluarga Sejahtera

Mak Icih Tewas Seusai Mengantre Pencairan Uang PSKS

Mak Icih, seorang nenek berusia 69 tahun, warga Kampung Torowek, Desa Dirgahayu ewas seusai mengikuti antrean panjang untuk menerima bantuan PSKS.

Editor: Kisdiantoro
Warta Kota/Henry Lopulalan
Masyarakat sedang mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), setelah beberapa saat setelah di luncurkan oleh Presiden Jokowi di Kantor Pos Besar, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014). KIS dan KIP yang diperuntukan warga kurang mampu dapat jaminan kesehatan dan Pendidikan dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TASIKMALAYA, TRIBUN - Mak Icih, seorang nenek berusia 69 tahun, warga Kampung Torowek, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, tewas seusai mengikuti antrean panjang untuk menerima bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kantor Camat Kadipaten, Jumat (28/11/2014).

Korban awalnya pingsan saat akan menunggu angkutan umum di pinggir jalan depan kantor kecamatan tersebut.

Kepala Polsek Kadipaten AKP Rudi Suherman menyebutkan, korban yang pingsan sempat akan dibawa ke Puskesmas terdekat memakai mobil ambulans yang sebelumnya telah disediakan di lokasi pembagian. Namun, di perjalanan korban meninggal dan langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

"Korban meninggal di perjalanan ke puskesmas saat diketahui pingsan usai menerima uang bantuan PSKS," kata Rudi, Jumat siang.

Rudi menambahkan, korban merupakan satu di antara seluruh warga yang mendapatkan bantuan kompensasi kenaikan harga BBM sebanyak 2.600 orang. Sejak pagi tadi penerima bantuan telah menunggu di sekitar kantor kecamatan.

"Jumlah penerima seluruhnya sebanyak 2.600 orang yang akan menerima bantuan di Kecamatan Kadipaten," ujar dia.

Seluruh penerima bantuan PSKS itu berasal dari warga tak mampu di enam desa se-Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Sampai siang tadi pembagian masih berlangsung tapi jumlahnya sudah tak terlalu banyak.

"Siang tadi masih dan tidak terlalu mengantri sekarang," tambah dia.

Kini, korban telah diserahkan kepada pihak keluarganya untuk disemayamkan. Menurutnya, kejadian ini murni kecelakaan akibat korban sudah berusia lanjut dan kecapean setelah ikut antre sebagai penerima bantuan.

"Korban telah disemayamkan dan kejadian ini diduga akibat korban kecapean," tambah dia. (kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved