Hari Sumpah Pemuda

Tiga Aksi Demo Hari Sumpah Pemuda Kepung Garut

Koordinator Lapangan PMII Kabupaten Garut, Ajang Kamaludin, mengatakan kesenjangan taraf pendidikan antara perkotaan dengan pelosok sangat jauh

GARUT, TRIBUN - Kinerja Bupati Garut Rudy Gunawan dan pemerintahannya dikritik Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Garut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Garut, dan Eksekutif Kota Garut Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (EK-LMND). Aspirasi tersebut mereka sampaikan dalam bentuk demonstrasi yang digelar terpisah, Selasa (28/10).

Dalam orasinya pada Hari Sumpah Pemuda tersebut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Garut mengatakan Indonesia mengalami degradasi dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pelayanan kesehatan di Garut, katanya, belum maksimal di berbagai tempat layanan.

Koordinator Lapangan PMII Kabupaten Garut, Ajang Kamaludin, mengatakan kesenjangan taraf pendidikan antara perkotaan dengan pelosok sangat jauh, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Apalagi, katanya, kesejahteraan ekonomi warganya belum tercapai.

"Apalagi ditambah proyeksi APBD 2015 Kabupaten Garut yang defisit Rp 500 miliar. Tapi, proyeksi PAD Rp 2,9 triliun, dan proyeksi belanja Rp 3,4 triliun. Untuk merealisasikan janji-janji kampanye Bupati, patut dipertanyakan, darimana kekurangan itu akan ditutupi," kata Ajang.

PMII Kabupaten Garut, katanya, menuntut Bupati segera merealisasikan janji-janji kampanyenya. Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, ucapnya, harus mematangkan konsep kurikulum 2013, meningkatkan kesejahteraan guru, dan pemerataan sarana di setiap sekolah.

Mereka pun menuntut perbaikan mendasar atas pelayanan RSUD dr Slamet Garut. Di bidang ekonomi, mereka menuntut penyediaan lapangan pekerjaan dan menaikkan upah buruh sesuai KHL.

Kelompok mahasiswa lainnya yang berdemonstrasi di tempat lain adalah Eksekutif Kota Garut Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (EK-LMND). Koordinator lapangan EK-LMND Garut, Deni Nurjaman, mengatakan mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Garut untuk berdaulat dalam politik, mandiri berekonomi, dan berkepribadian secara sosial dan budaya.

Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Garut, khususnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, untuk menjalankan fungsinya dalam menyelenggarakan pendidikan politik kepada masyarakat dan pemuda. Mereka pun menyatakan siap mengontrol jalannya roda pemerintahan Kabupaten Garut.

Ketiga kelompok mahasiswa ini menjalankan aksinya dalam waktu dan tempat berbeda. Awalnya, PMII Kabupaten Garut menggelar orasi di Simpang Lima. Kemudian, mereka bergerak menuju Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan Kantor DPRD Kabupaten Garut untuk berorasi.

Setelah melakukan aksi di Simpang Lima, GMNI Garut menggelar aksinya di Kantor Bupati Garut. Sedangkan, EK-LMND Garut menggelar aksinya di kawasan Jalan Pahlawan. Aksi tiga demonstrasi ini mendapat pengawalan ketat dari ratusan personil Polres Garut. (Sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved