Leg Kedua 8 Besar LSI
Laga Penuh Gengsi Persib vs PBR Harus Junjung Tinggi Fair Play
LAGA terakhir Persib Bandung melawan Pelita Bandung Raya di fase 8 grup L Liga Super Indonesia (LSI) penuh dengan suasana gengsi tinggi.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
BANDUNG,TRIBUN - Laga terakhir Persib Bandung melawan Pelita Bandung Raya di fase 8 grup L Liga Super Indonesia (LSI) penuh dengan suasana gengsi tinggi.
Persib koleksi 13 poin dan sudah lolos semifinal. Hasil akhir laga terakhir itu tidak akan merubah apapun bagi Persib. Sementara bagi PBR yang koleksi poin 5, laga itu akan sangat berpengaruh. Bisa mengalahkan Persib, PBR otomatis lolos semifinal.
Pengamat sepakbola Tomy Welli mengatakan laga itu memang menarik karena syarat gengsi. Namun, upaya-upaya memberikan kemenangan pada PBR agar lolos semifinal, merupakan perbuatan yang salah.
"Dalam fair play enggak boleh seperti itu. Dalam integritas football harus serius karena match fixing harus diperangi karena integritas football itu tidak hanya soal menang atau kalah," ujarnya kepada Tribun, Selasa (28/10/2014).
Ia berharap laga syarat gengsi dua tim satu kota itu bisa berjalan dengan fair play tanpa ada pihak-pihak yang mengalah.
"Hasil laga itu bagi Persib tidak akan berpengaruh apapun. Dan ketika publik jauh-jauh hari sudah tahu laga itu akan dimenangkan PBR, itu akan menodai integritas sepakbola. Jadi saya berharap Persib bisa bermain serius meski hasil akhir tidak akan berpengaruh apapun di laga itu bagi Persib, " ujarnya.
Disamping alasan filosofis dari sepakbola, kata Welli, Persib harus bermain sewajarnya di laga itu untuk tim Persib sendiri. .(men)
Kenapa Tomy Welly mengatakan Persib harus bermain sewajarnya dan alasan filosofi sepakbola seperti apa, bisa dibaca di edisi cetak Tribun Jabar, Rabu (29/10/2014). Ikuti berita-berita menarik lainnya melalui akun twitter: tribunjabar dan facebook: baladtribun.