Tambak Udang di Cirebon Bisa Jadi Tempat Wisata

ADA banyak hal yang berkaitan dengan kelautan seperti industri pengolahan hasil laut, bioteknologi, pariwisata bahari, dan industri jasa maritim.

Penulis: roh | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
TRIBUN JATENG / WAHYU SULISTIYAWAN
Upacara Bendera: Sejumlah anggota Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT) menggelar upacara bendera peringatan HUT ke 68 Kemerdekaan RI di tambak udang Kebon Bibit Rakyat (KBR) tumbuhan mangrove, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (17/8/2013). Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam merayakan hari kemerdekaan RI. KeSEMaT berharap semangat kemerdekaan bisa dirasakan dari seluruh penjuru masyarakat di daerah pegunungan hingga pesisir pantai. 

CIREBON, TRIBUN - Kabupaten Cirebon dianggap punya potensi besar dalam perikanan dan kelautan. Posisinya yang berada di tepi pantai memberi keuntungan bagi kabupaten di ujung utara Jabar tersebut.

Guru Besar IPB yang juga Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan, kelautan bukan hanya melulu tentang ikan tangkap dan ikan budi daya. Kata dia, ada banyak hal yang berkaitan dengan kelautan seperti industri pengolahan hasil laut, bioteknologi, pariwisata bahari, dan industri jasa maritim.

"Bahkan tambak bukan saja untuk budi daya udang atau kepiting soka, tapi juga bisa dijadikan tempat wisata. Wisatawan akan senang berkunjung ke tambak, kemudian ngasih makan udang atau ikan di tambak, jadi seru," kata Rokhmin di Sumber, Senin (18/8).

Ide tersebut, kata dia, bisa diterapkan di tambak-tambak yang ada di Kabupaten Cirebon. Tambak, ujarnya bisa jadi destinasi wisata baru untuk menggenjot angka kunjungan wisatawan ke Cirebon.

Dengan tambak dijadikan tempat wisata, kata Rokhmin akan ada dua keuntungan. Pertama, keuntungan dari hasil budi daya tambak dan kedua adalah keuntungan dari kunjungan wisatawan.

Di Kabupaten Cirebon, tambak tersebar di sejumlah kecamatan yang berada di bibir pantai. Kecamatan itu di antaranya, Kapetakan, Gunung Jati, Pangenan, Gebang, dan Losari. Rata-rata tambak dikelola secara tradisional. (roh)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved