Bandung Thunder Family
Tak Ada Istilah Senior atau Junior
DI tengah gempuran munculnya sepeda motor sport terbaru, Suzuki Thunder yang diluncurkan di Indonesia tahun 2005 masih tetap eksis
Penulis: Dedy Herdiana | Editor: Kisdiantoro
DI tengah gempuran munculnya sepeda motor sport terbaru, Suzuki Thunder yang diluncurkan di Indonesia tahun 2005 masih tetap eksis di masyarakat khusunya bagi mereka yang sudah mengenalnya luar dan dalam. Satu komunitas pencinta Thunder di Bandung ini membentuk suatu wadah yang diberi nama Bandung Thunder Family (BTF) yang lebih mengusung semangat kekeluargaan. Jadi, jika masuk komunitas ini tidak akan pernah ada masalah senior atau junior, semua mempunyai hak yang sama dan penuh keterbukaan.
"Bandung Thunder Family yang disingkat BTF adalah wadah organisasi otomotif yang berada di Kota Bandung khusus bagi pengguna Suzuki Thunder 125 - 250 cc untuk saat ini. BTF juga merupakan organisasi otomotif yang sudah terdaftar di Ikatan Motor Indonesia (IMI) dengan No Reg: 226 dan juga sudah terdaftar sebagai anggota dari paguyuban Suzuki Thunder Indonesia (STI)," kata Karmen salah seorang anggota BTF yang juga pernah menjabat sebagai ketua komunitas tersebut.
Menurutnya komunitas yang berdiri pada tanggal 27 Maret 2005, itu memiliki misi untuk merangkul kendaraan roda dua khususnya motor Suzuki Thunder tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Saat awal berdiri anggotanya hanya 9 orang, namun kini anggotanya sudah mencapai 240 orang. Sehingga suasana saat kumpul bareng atau saat kopi darat terasa semakin ramai dan penuh kehangatan.
"Kami biasa kopi darat di kawasan Cikapayang setiap Sabtu malam, dan di sekre setiap Kamis malam," ujarnya.
Dalam setiap kali menggelar kopi darat, mereka tidak hanya sekadar kongkow-kongkow saja. Tapi banyak saling bertukar informasi. Khusuanya bagi mereka yang mulai menyukai Thunder, tentu akan banyak mendapat informasi terkait bagaimana cara melakukan perawatan sepeda motor kesayangannya itu. Sementara bagi yang sudah mulai memahami, mereka pun akan banyak mendapat informasi terkait bagaimana cara memodif.
"Tak hanya itu, bagi kami sebagai anggota, banyak sekali manfaat yang sudah kami rasakan. Karena selain banyak mendapat info soal motor, banyak juga mendapat share info-info lain yang berkaitan dengan kehidupan. Mulai dari info lowongan kerja, berbagai soal peluang-peluang bisnis dan masih banyak lagi. Karena kami adalah keluarga, tapi tetap untuk soal pekerjaan itu tidak ada yang namanya nepotisme semua harus sesuai prosedur yang berlaku," papar Yusuf Cheris salah seorang anggota BTF yang ditemui Tribun pada event Suzuki Mega Camp 2014 di Lapangan Brigif Cimahi, Sabtu (8/3).
Menurut Yusuf , dengan menjadi bagian dari BTF, selain sepeda motornya menjadi semakin terawat, jalinan kekeluargaan dengan banyak orang pun khususnya dengan sesama anggota BTF semakin kuat terjalin. Pasalnya, ujar Yusuf BTF tidak hanya menjalin komunikasi dengan sesama anggota saja, dengan lintas komunitas sepeda motor lain pun kerap dilakukan BTF.
"Kami tidak hanya menjalin komunikasi dan kekeluargaan di internal BTF saja. Tapi kami juga sering melakukan kunjungan-kunjungan atau pertemuan-pertemuan bahkan berkegiatan bareng dengan komunitas sepeda motor lain," tutur Yusuf yang mengaku suka dengan Thunder karena merupakan satu-satunya motor sport yang paling irit tapi bisa dipacu 120 km/jam hingga 130 km/jam.
Untuk itu, lanjut Yusuf, bagi mereka yang juga memiliki Thunder tapi belum masuk komunitas dapat membuktikannya dengan bergabung bersama BTF. Syaratnya tidak sulit, cukup datang saja sambil mengendarai Thunder milik sendiri ke tempat kongkow BTF atau ke sekretariat di Jalan Cemara 14 Bandung, kemudian mengisi registrasi.
"Biasanya mereka yang akan jadi anggota dimintas untuk ikut dulu kongkow sekali sampai dua kali. Kemudian setela melakukan registrasi nantinya akan ada pengukuhan. Dan untuk soal iuran, di BTF ini sifatya suka rela saja, seikhlasnya," katanya. (dedy herdiana)