Anak Macan Tutul yang Lahir di Penangkaran Itu Dinamai Si Bulan
ANAK macan tutul jawa yang lahir pada 28 Desember 2013 di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, kini memiliki nama. Bupati Garut Rudy
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Oleh M Syarif Abdussalam
ANAK macan tutul jawa yang lahir pada 28 Desember 2013 di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, kini memiliki nama. Bupati Garut Rudy Gunawan sendiri yang memberi nama anak macan tutul ini Si Bulan, kependekan dari Cikembulan, dalam kunjungannya ke taman satwa di Kecamatan Kadungora tersebut, Rabu (19/2).
Si Bulan lahir dari induknya yang bernama Si Kuray, macan tutul betina berusia empat tahun yang ditangkap warga di kaki Gunung Cikuray, kemudian dirawat di Taman Wisata Cikembulan. Sedangkan, pasangan Si Kuray adalah Si Kupa, macan tutul jantan berusia enam tahun yang ditemukan warga di Cikupa di Ciamis.
Si Bulan yang lahir di penangkaran ini kini bisa berjalan. Si Bulan dan induknya mendapat perawatan intensif dari pihak taman satwa di ruang karantina. Si Bulan ini sering bersembunyi di dalam kandangnya, di bawah naungan papan kayu. Sedangkan Si Kuray selalu berusaha melindungi anaknya, termasuk mengaum keras kepada orang yang mendekati mereka.
Anak macan tutul betina ini lahir dengan bobot setengah kilogram dan panjang 20 sentimeter. Si Bulan menghabiskan 2,5 kilogram daging ayam, sapi, dan babi hutan, dalam sehari. Kesukaannya adalah daging babi hutan. Si Bulan menyusu kepada Si Kuray dan belum mendapat susu formula tambahan.
Manager Taman Satwa Cikembulan, Rudy Arifin, mengatakan kelahiran Si Bulan merupakan hal yang bersejarah bagi Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, dan Indonesia. Selama ini di Indonesia, kelahiran macan tutul di penangkaran baru terjadi di Taman Safari Indonesia di Bogor.
"Artinya ini keistimewaan yang dimiliki Cikembulan dan Garut. Induknya dari Garut dan anaknya juga lahir di Garut. Macan tutul jawa, Si Raja Jawa, adalah satwa Apendiks I, satwa yang sangat langka dan dilindungi," kata Rudy Arifin saat ditemui di Taman Satwa Cikembulan, Rabu (19/2).
Awalnya, Taman Satwa Cikembulan memiliki empat macan tutul jantan dan satu macan tutul betina. Dengan kehadiran Si Bulan yang berjenis kelamin betina ini, kini taman satwa tersebut memiliki enam macan tutul.
"Saya perlakukan satwa seperti anak sendiri. Memenuhi kebutuhan makan dan minum sampai tahu sukanya makan apa. Kebersihan kandang pun diutamakan. Kami memberi obat cacing supaya sehat," katanya. (*)