Menikmati Alam dengan Kereta Jurusan Cianjur-Sukabumi

Suara decit roda beradu dengan rel dan desis kereta pun menandai pemberangkatan dari Stasiun Sukabumi sekitar pukul 11.00. Warga pun

Penulis: cis | Editor: Darajat Arianto
RIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Kereta api jurusan Cianjur-Sukabumi tengah bersiap kembali ke Kota Sukabumi di Stasiun Cianjur, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis (19/12). Kereta api terus diujicoba untuk persiapan pengatifan kembali jalur Cianjur-Sukabumi pada Januari 2014. 

Oleh Teuku Muhammad Guci Syaifudin

SUARA klakson kereta api terdengar nyaring dari arah timur Stasiun Cianjur, Kamis (19/12) siang. Sontak masyarakat yang tinggal di piggir rel dan berdekatan Stasiun Cianjur langsung berhamburan ingin menyaksikan kereta yang melaju lambat mendekati stasiun.

Suara decit roda beradu dengan rel dan desis kereta pun menandai pemberangkatan dari Stasiun Sukabumi sekitar pukul 11.00 itu. Warga pun langsung mendekati untuk mengabadikan peristiwa yang tak lagi dirasakan hampir lebih dari setahun yang lalu itu.

Dari Stasiun Sukabumi, rangkaian kereta api itu berjumlah tujuh gerbong dan satu lokomotif. Satu gerbong di antaranya merupakan kereta pembangkit menyusul keenam gerbong tersebut memiliki fasilitas AC meski kelas ekonomi.

Rahmat Sodikin (26), warga Kota Sukabumi yang kebetulan menaiki kereta api itu, mengaku sangat menikmati perjalanan menuju Kabupaten Cianjur dengan transportasi milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) itu. Maklum sepanjang jalan ia melihat pemandangan berupa alam, bukit, gunung, dan keindahan alam lainnya.

"Lama perjalanan sekitar 90 menit. Sengaja naik karena pengen nyoba aja. Karena saat ini memang sedang uji coba," ujar Rahmat kepada Tribun setelah turun dari kereta api.

Rahmad pun menilai, bertolak ke Kabupaten Cianjur dengan kereta api memang lebih nyaman ketimbang kendaraan pribadi. Selain tidak kehujanan dan kepanasan, keamanan juga lebih terjamin menyusul Jalan Raya Sukabumi-Cianjur dalam kondisi memprihatinkan. Di sepanjang Jalan Raya Cianjur-Sukabumi banyak terdapat lubang-lubang menganga.

"Belum lagi berdebu dan banyak kendaraan besar seperti truk dan tronton melintas. Apalagi kalau malam hampir tidak kelihatan jalannya karena minim lampu penerangan jalan," ujar Rahmat.

Rasa penasaran pun dirasakan Sutrisna (28), warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur. Ia mengaku sangat ingin naik kereta api jurusan Cianjur-Sukabumi itu. "Mungkin kalau sudah aktif ke Gunung Padang bisa naik kereta. Tidak perlu pakai kendaraan pribadi lagi," ujarnya ketika ditemui Tribun di Stasiun Cianjur, Kamis (19/12).

Sutrisna pun berharap harga tiket kereta api jurusan CianjurSukabumi itu tak memberatkan masyarakat Kabupaten Cianjur. "Mungkin Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu cocok untuk masyarakat Kabupaten Cianjur bepergian ke Sukabumi," kata Sutrisna.

Kepala Stasiun Cianjur, Dadang, mengatakan, uji coba kereta api jurusan Cianjur-Sukabumim memang terus dilakukan. Hal itu sebagai persiapan untuk pengaktifan jalur kereta api CianjurSukabumi pada Januari nanti.

"Untuk nama kereta apinya memang belum ada. Tapi dari uji coba jalur memang sudah layak untuk satu rangkaian kereta api," ujar Dadang ketika berbincang dengan Tribun, kemarin.

Diakui Dadang, kecepatan kereta api jurusan Cianjur-Sukabumi memang tak secepat kereta api pada umumnya. Kereta api ini melaju maksimal dengan kecepatan 40 km/jam dengan kondisi jalur rel yang menghubungkan Cianjur dan Sukabumi itu.

"Sejauh ini selama perjalanan memang ada beberapa kendala. Tapi perbaikan terus kami lakukan, baik di sepanjang rel maupun di stasiun yang dilintasi kereta api ini," ujar Dadang.
Untuk jadwal kereta jurusan tersebut, lanjut Dadang, akan ada tiga rencana pemberangkatan yang bertolak dari Stasiun Cianjur. Pertama dimulai pukul 03.15, kedua berangkat pada pukul 08.00, dan ketiga berangkat pada 15.00.

"Rangkaian kereta api jurusan itu nantinya terakhir akan berhenti di Cianjur setelah kembali lagi dari Sukabumi. Kalau waktu tempuh perjalanan sendiri diperkirakan 1 jam 50 menit," kata Dadang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved