Saum Bareng Persib

Lebih Nikmat Diguyur Bumbu Kacang, Beuuuh . . .

Perannya di tubuh tim Pangeran Biru memang tidak bisa dilihat secara langsung. Namun seluruh kebutuhan tim untuk sarana dan prasarana

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Darajat Arianto

Oleh Kemal Setia Permana

KESEDERHANAAN nampaknya selalu akrab dengan sosok yang satu ini. Perannya di tubuh tim Pangeran Biru memang tidak bisa dilihat secara langsung. Namun seluruh kebutuhan tim untuk sarana dan prasarana bertanding, salah satunya bergantung kepada sosok bersahaja ini.

Dudi Suardi, begitu nama lengkapnya. Di Persib, sosok ini lebih dikenal sebagai loyalti yang mengabdi untuk para pemain Persib. Tanpa kehadiran sosok yang satu ini, kebutuhan tim yang akan menjalani latihan atau bertanding mungkin akan sedikit terganggu.

Pria 38 tahun yang memiliki sosok tinggi ramping ini memang memiliki peran cukup vital di tubuh Persib. Sebagai Pembantu Umum yang menangani kebutuhan sarana dan prasarana tim, keberadaan Dudi kerap tak bisa dipisahkan dari kesatuan tim. Karena itulah, kemana pun tim berlaga, disitulah Dudi dan ofisial lainnya akan berada memenuhi kebutuhan tim.

Karena kerap menjadi "pemain keduabelas" sebagai Pembantu Umum, suka duka tim pun turut dirasakan oleh sosok yang kerap murah senyum ini. Begitu pun suka duka pemain di bulan Ramadan ini. Dudi pun turut merasakannya.

"Apa yang dilakukan pemain saat menjalankan kewajibannya di bulan puasa ini, seperti berlatih, bertanding merasakan beratnya beraktivitas, saya juga turut merasakannya," kata Dudi kepada Tribun, belum lama ini.

Dudi sendiri mengaku, secara pribadi, dirinya tidak pernah neko-neko atau rewel dengan kebutuhan dirinya di bulan Ramadan ini. Bahkan untuk sahur dan berbuka, dia tidak pernah meminta kebutuhan atau makanan khusus kepada istri tercintanya, Lia Nuraliawati.

"Saya mah apa aja lah, nggak mau neko-neko, yang ada saja lah dinikmati dan disyukuri," kantanya.

Saking sederhananya menu untuk berbuka dan sahur, Dudi tidak mau menolak apapun yang dimasak istrinya. "Kadang kalau harus sahur dengan mi rebus pun saya nggak nolak, beberapa kali saya sahur dengan mi rebus kok. Sederhana tapi disyukuri," ujar Dudi.

Menurut Dudi, jika sahur saja dia sanggup dengan apa saja, untuk menu berbuka, dirinya lebih tidak mau memusingkannya.

"Terus terang makanan favorit berbuka puasa saya bala-bala dan gehu. Lebih nikmat kalau diguyur bumbu kacang, beuuuh..," ujarnya sambil meresapi hidangan yang dibayangkannya.

Meski sederhana dan apa adanya menu yang disantap Dudi untuk sahur dan berbuka, Dudi sendiri sejauh ini selalu menikmati setiap detik demi detik rasa haus dan lapar yang dirasakannya sepanjang hari.

Menurut mantan pemain Suratin, Porda dan Persib U-23 seangkatan Cecep Supriatna dan Yaris Riyadi ini, semua yang dijalani di bulan Ramadan ini harus dijalani dengan ikhlas dan disyukuri. "Yang penting mah niatnya, Kang, mau sahur dengan apapun kalau niatnya tidak ikhlas berpuasa, ya percuma. Jad intinya, semua kembali ke nawaitu kita, niat kita, untuk menjalani puasa dengan ikhlas," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved