Saum Bareng Persib
Indahnya Buka Bersama Tim di Pesawat
BANYAK pengalaman indah dan unik dilewati para penggawa Persib Bandung dan ofisial tim dalam melalui hari-hari di bulan Ramadan yang penuh
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Darajat Arianto
Oleh Kemal Setia Permana
BANYAK pengalaman indah dan unik dilewati para penggawa Persib Bandung dan ofisial tim dalam melalui hari-hari di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Tak jarang kondisi berat pun harus tetap dijalani para penggawa sebagai bagian dari klub profesional yang bernaung di bawah kompetisi Liga Super Indonesia.
Namun mungkin tidak banyak yang tahu bahwa kondisi yang berat itu juga dialami para petinggi tim Pangeran Bandung hingga ke level komisaris sekalipun. Suka dan duka silih berganti dirasakan para pemain dan ofisial yang menjalankan ibadah puasa.
Komisaris PT PBB, Kuswara S Taryono, mengatakan, jika biasanya selalu menghabiskan waktu berbuka dan sahur dengan keluarga, kali ini waktunya harus rela dibagi-bagi demi Persib. Sebab, pada Ramadan tahun ini, Persib harus menjalani laga tandang ke Kalimantan, yakni ke Banjarmasin dan Balikpapan, yang sudah barang tentu jaraknya pun tidak dekat.
Kuswara menuturkan satu pengalaman unik dan manis, yakni berbuka bersama tim dan ofisial di pesawat saat Persib bertolak menjalani laga melawan Barito Putra di Martapura, Kalimantan Selatan. Menurut Kuswara, karena tim dan ofisial bertolak dari Bandung ke Kalimantan Selatan pada sore hari, tidak heran jika seluruh rombongan pun kesorean untuk berbuka di darat.
"Karena tidak mungkin tiba di lokasi (tempat rombongan menginap di Banjarmasin, Red), maka kami semua berbuka puasa di pesawat," katanya.
Berbuka di pesawat bersama rombongan dan tim, menurut Kuswara, unik dan terasa berbeda. "Memang terasa sangat berbeda bisa berbuka puasa dalam suasana seperti itu, membawa kesan mendalam terutama untuk menjalin kebersamaan dan kekompakan tim," ujar Kuswara.
Kuswara juga mengatakan bahwa, jika berbuka puasa di luar tim, sebut saja dengan keluarga di rumah, ia tidak pernah meninggalkan kebiasaan berbuka puasa dengan makanan khas kegemarannya sejak kecil, yaitu perpaduan manis dan asin seperti kurma, lapis legit, dan bakwan.
"Makanan paduan manis dan asin itu sudah saya gemari sejak kecil. Saya tidak langsung makan besar (nasi, lauk-pauk, dan sebagainya, Red). Biasanya teh manis dulu atau kolak, lalu kurma atau lapis legit dan bakwan. Nggak tahu ya, saya suka sekali perpaduan manis dan asin itu sejak kecil, hingga sekarang tak pernah ditinggalkan," katanya.
Menurut Kuswara, secara kondisi umum, ia tidak pernah mempersiapkan masakan khusus dalam menjalani bulan Ramadan ini. Namun seiring dengan kesibukannya yang terus meningkat sebagai seorang pengacara dan komisaris di PT PBB, ia senantiasa menyiapkan makanan yang baik-baik di saat sahur.
"Makanan yang baik-baik itu ya seperti makanan yang berkuah, makan buah-buahan, serta tidak lupa minum vitamin agar kebugaran tubuh tetap terjaga. Tapi yang penting kita menjalaninya dengan ikhlas. Apa pun dan betapapun beratnya pekerjaan atau persoalan yang kita hadapi, asal dihadapi dengan ikhlas dan sabar, pasti akan terasa ringan," ujarnya. (*)