Saum Bareng Persib
Ngabuburit Ke Pasar Tumpah Banjarbaru
Kegiatan ngabuburit ini pun ternyata tidak lewatkan begitu saja oleh skuad Persib yang sedang melakukan laga tandang menghadapi
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Darajat Arianto
Oleh Kemal Setia Permana
MENUNGGU waktu berbuka puasa memang menjadi saat-saat yang selalu membawa momen khas karena di saat-saat inilah banyak kegiatan umat muslim ysng bisa dilakukan sambil menunggu datangnya azan maghrib. Saat-saat menunggu azan magrib yang dilakukan dengan sebuah kegiatan ini, akrab disebut dengan istilah ngabuburit bagi urang Sunda yang artinya menunggu "burit" (dalam Bahasa Indonesia artinya menunggu petang hari, Red).
Kegiatan ngabuburit ini pun ternyata tidak lewatkan begitu saja oleh skuad Persib yang sedang melakukan laga tandang menghadapi Barito Putra di Martapura, Kalimantan Selatan pekan ini.
Begitu bertolak dari Bandung pada Rabu pukul 14.30, Persib tiba di Kalimantan Selatan pada Rabu malam. Keesokan harinya, para pemain memiliki banyak waktu luang dari pagi hingga petang sambil menunggu waktu latihan yang digelar pada Kamis (25/7) malam. Di sela waktu luang pada sore hari inilah, Airlangga Sutjipto dan beberapa rekannya di Persib memanfaatkan waktu luang dengan ngabuburit ke pasar tumpah Banjarbaru yang berada di depan hotel tempat skuad Pangeran Biru menginap, yaitu Hotel Montana Syariah.
Menurut Airlangga, ngabuburit Kamis sore itu memang dimanfaatkan untuk jalan-jalan ke pasar tumpah dengan tujuan untuk mencari udara segara sekaligus mencari barang-barang khas Banjarmasin.
"Lumayan juga menghabiskan waktu sore. Ngabuburit ke pasar tumpah depan hotel," katan pemain yang kerap disapa Ronggo, Kamis (25/7) malam.
Ronggo sendiri tidak menyebutkan barang apa saja yang dia beli saat itu. Hanya saja saat itu dia mengaku mencari makanan yang akan disantapnya saat berbuka puasa saat itu.
"Coba nyari-nyari makanan khas, tapi bingung juga. Jadi ya buka puasanya dengan masakan biasa saja," ujar Ronggo.
Menurut pemain bernomor punggung 9 di barisan depan skuad Pangeran Biru ini, waktu berbuka puasa tidak banyak makanan berat yang dikonsumsinya. Seperti yang lainnya, kata dia, saat azan magrib menggema, yang pertama dia ambil adalah air putih. Kemudian dua atau tiga biji kurma langsung menjadi santapan berikutnya.
Usai menyantap makanan itu, biasanya jus buah menjadi menu yang antre untuk disikat habis pemain bertinggi badan 171 cm. "Kalau makanan berat nggak dulu, ntar habis tarawih saja," ujarnya.
Memang kebiasaan seperti itu dianut oleh hampir semua pemain Persib yang sedang melakukan ibadah puasa. Begitu pun oleh Ronggo. Biasanya setelah makan besar selepas tarawih, kata Ronggo, dirinya memperbanyak minum air putih.
"Asupan air putih yang cukup bagi tubuh itu penting bagi siapa saja, apalagi bagi seorang pemain bola. Tentu harus diperhatikan," katanya. (*)