Saum Bareng Persib

Tak Bisa Lagi Ngabuburit di Soreang

Bagi Jajang, Ramadan musim ini berbeda. Musim lalu, ketika Ramadan datang, kompetisi sudah usai. Tahun ini, ketika puasa tiba, LSI masih

Penulis: Taufik Ismail | Editor: Darajat Arianto
zoom-inlihat foto Tak Bisa Lagi Ngabuburit di Soreang
Deni Denaswara
Pemain Persib Bandung Jajang Sukmara berusaha mengecoh lawan pemain PS Uni saat pertandingan uji coba di lapangan Pusdikpom, Cimahi, Sabtu (5/1). Pertandingan dengan dua tim sekaligus ini dalam rangka mempersipakan jelang pertandingan Liga Super Indonesia 2012/2013.

Oleh Taufik Ismail

MUSIM ini adalah Ramadan kedua Jajang Sukmara bersama Persib Bandung. Ia berseragam Maung Bandung setelah mengikuti seleksi tim nasional U-23 dua tahun lalu.

Bagi Jajang, Ramadan musim ini berbeda. Musim lalu, ketika Ramadan datang, kompetisi sudah usai. Tahun ini, ketika "bulan 1.000 bulan" itu tiba, Liga Super Indonesia (LSI) masih berlangsung. Bahkan, Maung Bandung akan bertanding dua kali di bulan puasa.

Ini membuat Persib pun harus berlatih meski mayoritas pemainnya menjalani puasa. Namun, bagi Jajang ini bukan alasan. "Memang perlu adaptasi di awal. Tapi sekarang sudah terbiasa," ujar pemain bernomor punggung 18 ini kepada Tribun.

Jajang punya kenangan manis saat menjalani puasa. Dua tahun lalu, namanya dipanggil untuk ikut seleksi timnas U-23. Padahal, ketika itu Jajang belum secara resmi dikontrak klub mana pun. "Saya kemudian ikut pemusatan latihan yang digelar di Batu, Malang. Sebulan saya di sana. Dan itu saat bulan puasa," ucap pemain asal Soreang ini.

Penampilan apiknya di timnas, meski tak masuk tim inti yang ikut SEA Games, membuat Persib mengontraknya. Dan musim pertamanya pun berjalan baik. Ia sering didaulat untuk menjadi pemain inti sebagai bek kiri.

Ini berimbas di musim berikutnya. Jajang menjadi satu dari beberapa pemain yang dikontrak dua musim oleh Maung Bandung.

Menjalani ibadah puasa identik dengan ngabuburit. Saat remaja, Jajang punya tempat ngabuburit favorit. Tempatnya tak jauh dari tempat tinggalnya di Soreang. "Biasanya suka ke kompleks kabupaten di Soreang. Ada semacam alun-alun di situ," kenangnya.

Di tempat itu, Jajang menghabiskan waktu untuk menunggu waktu berbuka puasa. Saat magrib akan datang, ia dan teman-temannya pulang ke rumah.

Kini, hal itu tak lagi bisa dilakukannya. Jajang lebih sering ngabuburit dengan berlatih bersama teman- temannya sambil mempersiapkan diri menghadapi Barito Putera dan Persiba Balikpapan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved