Saum Bareng Persib
Sederhana Saja, Tak Perlu Menu Mewah
MENJALANI ibadah puasa memang tidak terlepas dengan mengikuti tahapan-tahapan ibadah yang harus dijalani satu bulan penuh selama
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: swo
lihat foto
Oleh Kemal Setia Permana
MENJALANI ibadah puasa memang tidak terlepas dengan mengikuti tahapan-tahapan ibadah yang harus dijalani satu bulan penuh selama bulan Ramadan, seperti sahur, berbuka, dan tarawih.
Tahapan-tahapan itu dicermati betul oleh seorang Anwar Sanusi yang saat ini dipercaya menjadi pelatih kiper Persib Bandung. Sebab, tahapan itu akan disesuaikan dengan rutinitas sehariharinya sebagai pelatih kiper yang bertanggung jawab menjaga stamina dan kemampuan kiper Persib selama menjalani ibadah saum.
Namun sebagaimana yang lain, Anwar Sanusi juga memiliki kegiatan pribadi saat menjalani puasa. Bahkan untuk urusan menu sekalipun, Anwar memilih dengan menu-menu yang sederhana, namun bermanfaat menjaga kondisi tubuh sepanjang hari.
Anwar mengatakan, tidak ada perubahan menu makanan di keluarganya menghadapi puasa ke puasa. Kalaupun ada yang berubah, kata Anwar, hanyalah pola makan yang harus bergeser dan lebih diatur.
"Pola makannya saja yang berubah menjadi lebih awal dan lebih akhir antara sahur dan berbuka," kata Anwar kepada Tribun di Mes Persib, Kamis (18/7).
Anwar sendiri mengaku sangat ingin agar selama berpuasa dia tetap bisa menjaga kondisi tubuh yang harus tetap memberikan latihan fisik kepada kiper-kiper Persib. Untuk itulah, Anwar menjaga pola makan sahur dan berbukanya dengan baik.
"Tidak harus yang mewah, yang sederhana saja," katanya.
Saat sahur, Anwar menerangkan, dia dan keluarganya lebih memilih makanan yang mudah dicerna,tapi tidak cepat larut, seperti sayur-sayuran dan sedikit buah-buahan. Sayur yang disukai Anwar adalah sayur kuah yang tidak bersantan.
"Sayurnya yang biasa seperti sup saja, memang saya tidak suka yang bersantan kalau sahur karena cepat membuat haus, begitu pun goreng-gorengan," katanya.
Untuk menu berbuka, Anwar mengaku mengonsumsi menu yang lebih sederhana lagi, seperti air putih dan makanan manis seperti kolak dan kurma. "Begitu azan magrib, minum air putih lalu kolak atau kurma. Setelah sedikit merasa cukup asupan, lalu salat magrib disambung tarawih," ujar Anwar.
Baru setelah menjalankan salat tarawih itulah, Anwar mengonsumsi makanan berat seperti nasi dan sejenisnya. Namun menurut Anwar, minum air putih dan makan buah-buahan harus tetap dilakukan.(*)
