Wanda Wandi Sudah Bisa Panggil Ayah Mamah
GENAP dua bulan lebih tiga hari, kembar siam Wanda Nugraha dan Wandi Dunyandi dipisahkan dengan cara operasi. Keduanya dipisahkan pada 19 Maret
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Darajat Arianto
Oleh Siti Fatimah
GENAP dua bulan lebih tiga hari, kembar siam Wanda Nugraha dan Wandi Dunyandi dipisahkan dengan cara operasi. Keduanya dipisahkan pada 19 Maret lalu dan hingga Selasa (22/5) masih menjalani pemulihan di Ruang Kemuning Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS).
Pascaoperasi, keduanya tumbuh sendiri-sendiri dan bisa beraktivitas masing-masing. Secara umum, kembar dempet di dada dan perut ini dalam kondisi baik, bahkan ada rencana keduanya akan disunat.
Orang tua si kembar, Deden Amung Sunarya (27) dan Lina Marwati (22), tiada hentinya bersyukur karena kedua anaknya berhasil dipisahkan secara fisik. Bahkan kini Wanda dan Wandi sudah beraktivitas meski hanya di ruangan tempat mereka menjalani pemulihan pascaoperasi pemisahan.
Di usia yang sudah 21 bulan ini, pertumbuhan keduanya juga cukup bagus. Wanda sekarang memiliki berat badan 9,25 kilogram dan Wandi 8,50 kg. Berat badan keduanya memang berbeda, tapi gerak- gerik mereka sama aktifnya. Saat ini mereka juga sudah mulai belajar berjalan.
Menurut Deden, keduanya sedang senang berdiri untuk belajar melangkah. Meski sering terjatuh karena belum bisa melangkah, mereka terus aktif mencoba berdiri dan menggerakkan kaki satu-dua langkah.
Keduanya juga sedang "cerewet" alias banyak bicara meski belum jelas. Hanya panggilan "ayah" dan "mamah" yang sudah sangat jelas dilafalkan.
"Panggilnya ayah, kadang bapak. Kalau ke ibunya, panggil mamah. Sudah aktif sekali. Senang melihat keduanya sehat meski belum diperkenankan pulang ke rumah," kata Deden, kemarin.
Meski sudah berhasil dipisahkan, si kembar memang belum dibolehkan pulang. Menurut Deden, masih ada sejumlah pantauan terhadap hasil operasi anak-anaknya itu, terutama Wandi. Menurut informasi yang diperolehnya, ada sedikit luka kecil pada dada Wandi yang harus dilakukan operasi kecil. Selain itu, salah satu buah zakar Wandi hanya satu. Ia sendiri memang tidak tahu persis penyebabnya, tapi menurut informasi yang didapatnya karena tertutup selaput.
Bahkan, Deden juga mendapat kabar kalau si kembar akan disunat berbarengan dengan operasi kecil. "Info yang saya dapat seperti itu, akan disunat, tapi saya tidak tahu tepatnya kapan. Dari saya sendiri tidak masalah. Disunat memang sudah hal wajar, khususnya buat anak laki-laki," katanya.
Sebagai seorang ayah, Deden sangat berharap anak-anaknya bisa segera pulang walau rumahnya sangat kecil bila harus ditambah kehadiran si kembar. Selama ini, ia dan istrinya tinggal bersama orang tuanya di Kampung Cijagra RT 13/05, Desa Ciroyom, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat.
Di rumah tersebut hanya ada satu kamar. Karenanya, seandainya si kembar boleh pulang, ia dan istrinya tidak punya persiapan khusus.
"Tidak ada yang diubah. Yah, tidur ramai-ramai karena memang kamar hanya satu. Seadanya sekarang saja," ujar lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai petugas cleaning service di Koperasi Cirata ini.
Dihubungi terpisah, dokter spesialis anastesi yang juga dokter konsultan intensif care Wanda dan Wandi, dr Sri Rejeki, mengatakan kondisi si kembar sangat bagus. Pascaoperasi tidak ada keluhan atau kendala dari kondisi fisik si kembar.
Namun diakuinya, ada bagian dari tubuh Wandi yang harus dibersihkan pascaoperasi. "Itu saja. Wanda dan Wandi sehat, pertumbuhannya bagus," katanya.
Tentang rencana operasi kecil, Sri mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Sebagai dokter anastesi, ia akan diberi tahu jika tim dokter memang sudah menggelar rapat untuk penentuan jadwal operasi. Ia juga mengaku tidak tahu kalau si kembar juga akan disunat.
"Saya tidak tahu itu (akan disunat). Soalnya memang, tidak semua informasi saya dapat tentang Wanda dan Wandi," katanya.
Wanda dan Wandi lahir 21 September 2010 pukul 08.45 di rumahnya. Hanya selang sehari, keduanya langsung mendapat perawatan intensif di NICU RSHS. Dan 19 Maret lalu, keduanya berhasil dipisahkan dalam operasi besar yang hanya berlangsung 8 jam. (*)