Perampok Bawa Kabur 5 Kg Emas

CIAMIS, TRIBUN - Perampokan toko emas di pasar desa kawasan perbatasan Ciamis (Jabar)-Cilacap (Jateng) kembali mengguncang. Kali ini menimpa Toko Emas Sarwodadi di Pasar Jamban, Dusun Jamban, Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Ciamis, Rabu (1/2) pukul 13.0

Penulis: Andri M Dani | Editor: Deni Denaswara

CIAMIS, TRIBUN - Perampokan toko emas di pasar desa kawasan perbatasan Ciamis (Jabar)-Cilacap (Jateng) kembali mengguncang. Kali ini menimpa Toko Emas Sarwodadi di Pasar Jamban, Dusun Jamban, Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Ciamis, Rabu (1/2) pukul 13.00.

Empat orang pelaku mendatangi toko di sisi pengkolan Jalan Maganti tersebut dengan dua sepeda motor. Mereka berhasil melumpuhkan pemilik toko berikut tiga karyawannya dengan todongan pistol. Bahkan pelaku memuntahkan tembakan ke udara sehingga warga dan pedagang pasar yang berada di sekitar lokasi ketakutan mendekat untuk memberikan bantuan.

Pelaku leluasa menggasak 5 kg perhiasan emas yang sudah dimasukkan ke kantong oleh karyawan toko dan kemudian membawa kabur bersama uang tunai Rp 60 juta berikut sebuah ponsel. Aksi perampokan di siang bolong tersebut sempat membuat suasana panik di Pasar Jamban yang berlokasi tak jauh dari Bendungan Maganti tersebut.

Menyaksikan kawanan perampok memasuki toko emasnya tersebut, pemilik toko jatuh pingsan, dan Katikah, seorang karyawan toko, mengalami luka yang diduga akibat pukulan pelaku.

"Kerugian mencapai Rp 2 miliar, ada 5 kg perhiasan emas yang dibawa kabur berikut uang tunai Rp 60 juta," ujar Kades Sidaharja Lakbok, Turijo, kepada Tribun kemarin petang.

Menurut Turijo, di antara puluhan toko dan kios di Pasar Jamban itu hanya ada dua toko emas. Pasar Jamban sendiri buka tiap hari Rabu dan Sabtu dari pagi sampai pukul 13.00.

Waktu kejadian sekitar pukul 13.00, suasana Pasar Jamban kata Turijo sudah mulai sepi, tetapi sejumlah toko masih buka. Toko Emas Sarwodadi juga hendak tutup. Berbagai perhiasan emas yang semula dipajang di etalase sudah dimasukkan ke kantong, berikut uang jual-beli hari tersebut juga sudah dimasukkan ke tas untuk dibawa pulang ke rumah pemilik di Sidareja, Cilacap.

Saat pemilik toko berikut tiga karyawannya sedang berkemas, tiba-tiba muncul empat orang laki-laki tak dikenal dengan menggunakan dua sepeda motor, Jupiter MX dan Honda Supra.

Menurut informasi dari korban dan sejumlah warga di lokasi kejadian, kata Turijo, dua pelaku masuk ke toko, seorang berada di luar toko, dan seorang lagi di sepeda motor. Keempat pelaku tidak memakai tutup kepala. Mereka beroperasi cepat sekali, mungkin tak lebih dari lima menit.

"Pelaku diduga sudah melakukan pengintaian dari siang harinya. Bahkan pelaku sempat beli es campur di tukang es yang mangkal sekitar 15 meter dari lokasi toko. Pelaku juga sempat mengganti pelat nomor motornya," ujar Turijo.
 
Setelah menggasak 5 kg emas berikut uang tunai Rp 60 juta serta sebuah ponsel, para pelaku dengan menggunakan dua sepeda motor sempat kabur ke arah Maganti. Pelaku sempat pula dikejar oleh sopir pemilik toko dengan menggunakan mobil kijang hijau milik pemilik toko.

"Katanya sudah nekat akan ditabrak saja pelaku. Tapi sekitar 1 km mengejar pelaku, sampai SD Sindangangin, pelaku menembak ban mobil sehingga mobil terhenti, setelah itu pelaku raib entah ke mana," ujar Kades Turijo.

Menyusul kejadian tersebut, jajaran Polres Ciamis menurunkan petugasnya ke lokasi kejadian untuk melakukan pengejaran. "Tadi pengejaran sudah dilakukan ke lokasi, dipimpin langsung Kasatreskrim AKP Shohet. Seluruh jalur menuju ke arah Tasikmalaya juga dijaga," ujar Kabag Ops Polres Ciamis Kompol Sutisna kepada Tribun.

Kawanan rampok tersebut, setelah sempat lari ke arah Maganti, berbalik arah ke Ciawitali, terus ke Kutawaringin, selanjutnya menyeberang Jembatan Bojongnangka hingga sampai di jalan raya Pangandaran-Banjar. Pelaku meninggalkan sebuah sepeda motor di kebun warga.

"Setelah itu pelaku diduga naik mobil yang sudah stand by dan kabur ke arah Tasikmalaya. Berdasarkan pemantauan GPS, dari sinyal HP milik korban yang dibawa kabur, laju kendaraan yang ditumpangi pelaku cukup kencang. Itu terpantau dari GPS IT yang dimiliki polisi, kaburnya ke arah Tasikmalaya," ujar seorang petugas yang ikut melakukan pengejaran. Sampai petang kemarin pelaku belum diketahui keberadaannya.

Perampokan Toko Emas Sarwodadi ini merupakan perampokan toko emas kedua selama tiga bulan terakhir. Sebelumnya, kawanan rampok juga menggasak 7 kg perhiasan emas dan uang tunai Rp 30 juta dari Toko Emas Anugrah Jaya milik H Halil SAg MPd di Pasar Tarisi, Desa Maruyungsari, Padaherang (juga kawasan perbatasan Jabar-Jateng), Selasa, 8 November 2011. Kerugian waktu itu juga sekitar Rp 2 miliar. (sta)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved