Muazin Masjid Apung Palu Selamat dari Tsunami, Terlempar Lalu Tergulung Besi dan Beton dalam Lautan

Penulis: Widia Lestari
Editor: Kisdiantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahman, Muazin Masjid Apung Palu yang selamat dari gempa dan tsunami Palu.
Rahman, Muazin Masjid Apung Palu yang selamat dari gempa dan tsunami Palu.

TRIBUNJABAR.ID - Seorang Muazin di Masjid Apung Palu, Rahman menyaksikan dan merasakan langsung detik-detik gempa dan tsunami Palu.

Saat Muazin Masjid Apung Palu itu bersiap mengumandangkan azan, guncangan gempa Palu pun melanda.

Saat itu, jumlah jamaah di Masjid Apung Palu kurang dari 10 orang.

Tak lama, air laut pun naik, lalu menghantam Masjid Apung Palu.

Masjid Apung Palu yang ditopang tiang penyangga pun runtuh ke bawah.

Rahman mengaku, jamaah terlihat panik karena air laut masuk ke dalam masjid.

Sementara itu, jembatan yang menghubungkan pesisir pantai dan Masjid Apung Palu pun ikut rubuh, sesaat setelah imam masjid berlari membawa anaknya ke daratan.

Terjadi tsunami di Pantai Palu pasca gempa di Donggala (Kolase Tribun Jabar (Istimewa))

Di sisi lain, jamaah lain terjebak di dalam masjid.

"Saat itu beberapa jemaah gak bisa melarikan diri, mereka jatuh di bawah air laut saking derasnya, hingga saat itu saya seorang diri di masjid. Saat itu saya lihat gelombang air laut itu sudah besar," kata Rahman, muazin Masjid Apung Palu, dikutip dari akun Youtube Video Star.

Melihat ombak air laut semakin tinggi, muazin Masjid Apung Palu pun berdoa dan berserah diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

"Kemudian air semakin dekat, saya tutup dengan La Ilaha ilallah, dipukullah masjid ini dengan air laut. Saya terlempar dengan kaca-kaca sehingga leher saya terkena kaca lumayan sangat dalam," kata Rahman.

Muazin Masjid Apung Palu itu masih sadar saat berada di dalam lautan.

Cerita Menegangkan Pramugari Garuda Indonesia Selamat dari Tsunami Palu, Padahal Terjebak di Hotel

Fakta Terbaru Tsunami Palu: Ketinggian Tsunami 11,3 Meter dan Tempuh 468 meter untuk Capai Daratan

Tubuhnya tergulung ombak disertai besi dan beton masjid.

"Saya tidak pingsan. Saya amalkan terus La Ilaha Ilallah (berdzikir) walaupun saya sudah dilipat-lipat oleh air," ujar Rahman.

Halaman
12

Berita Terkini