Kasus Mayat Hidup Lagi, Tak Tahan Kakinya Digelitik Lalu Jatuh, Mengaku Cuma Tidur dan Difitnah Mati
Kasus mayat hidup lagi membuat geram masyarakat Dusun Talempeng Bandungan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Kasus mayat hidup lagi membuat geram masyarakat Dusun Talempeng Bandungan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Mayat hidup lagi yang dimaksud adalah Robi Anjal (38), warga Pontianak, Kalimantan Barat.
Awalnya, mayat Robi Anjal dibawa ke Sampang dari Solo untuk dikuburkan.
Istri Robi Anjal yang namanya tak ingin disebutkan itu mengatakan suaminya ingin dikuburkan di kompleks pemakaman keluarga pesantren.
Robi ingin jasadnya dikubur di dekat kuburan ayah Fauroq Alawi, KH Moh Alawi yang merupakan tokoh keagamaan setempat.
Namun, Fauroq merasa janggal dengan permintaan Robi Anjal itu.
Sebab, Robi Anjal tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar Fauroq.
"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," ucap Fauroq ketika ditemui di kediamannya, Senin (29/7/2019), dikutip dari Kompas.com.
Kecurigaan Fauroq semakin menjadi ketika warga datang menjenguk mayat Robi Anjal.
Warga tersebut menggelitik kaki Robi Anjal saat termasih dibaringkan.

Tiba-tiba, Robi Anjal berbalik dari ranjang ambulans hingga terjatuh ke tanah.
Selain itu, istri dan anak Robi Anjal tidak bisa menunjukkan berkas yang menjelaskan soal kematian.
"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," ibuh Fauroq.
Kemudian, jasad Robi Anjal juga tidak menunjukkan tanda-tanda seperti orang yang sudah mati empat hari.
Menurutnya, mayat yang tidak dikubur dalam dua hari akan berbau bangkai.