Hingga Juli 2019, di Majalengka Ada 16 Kasus Kekerasan Anak, Kebanyakan Diselesaikan Kekeluargaan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Majalengka mencatat hingga Juli 2019 ada 16 kasus kekerasan kepada anak.

Hal ini disampaikan, Kepala Dinas P3AKB, Riswan Graha melalui Kabid Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak, Yuyun Yuhana saya ditemui di kantornya, Selasa (30/7/2019).

Yuyun menyampaikan, hingga bulan Juli 2019 kasus kekerasan pada anak berjumlah 16 hingga 18 kasus.

Hal itu menurutnya, jumlah kasus tersebut turun dari jumlah kasus tahun sebelumnya.

"Sepertinya sih turun dari tahun sebelumnya. Apalagi kasus terhadap anak ini riskan atau banyak yang ditarik," ujar Yuyun, Selasa (30/7/2019).

Meskipun begitu, Yuyun mengatakan jumlah kasus tahun sebelumnya tidak jauh berbeda dengan tahun ini.

"Dulu juga sama sekitar segituan, namun tahun ini banyak kasus yang ditarik karena diselesaikan secara kekeluargaan. Jumlah yang diselesaikan sampai tuntasnya hanya 5 kasus," ucapnya.

• Sebut Saja Dia Mawar, Bakso Komplit Mi Kwetiaw Ala Baso Mawar yang Rasanya Nendang Banget

Lanjut ia menyampaikan, banyaknya kasus yang ditarik kembali karena alasan malu.

Apakah menurutnya, kasusnya melibatkan seorang anak yang belum sepantasnya menerima perlakuan yang tidak menyenangkan.

"Untuk kesimpulan jumlah belum dapat disimpulkan karena belum masuk ke caturwulan 4," kata Yuyun.

Yuyun berharap, kasus yang melibatkan anak tidak terjadi khususnya di wilayah Kabupaten Majalengka.

Apalagi, Kabupaten Majalengka sudah dinobatkan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLN) oleh Kementerian PPPA.

• Sama Seperti di Rumah Dinas, Rumah Pribadi Iwa Karniwa di Kota Cimahi Pun Sepi, Tak Ada Orang