UPDATE Bom Paskah Sri Lanka, Ternyata Tidak Berhubungan Langsung dengan ISIS
Serangan bom paskah di Sri Lanka pada April 2019 disebut tidak berhubungan langsung dengan ISIS.
TRIBUNJABAR.ID, COLOMBO - Serangan bom paskah di Sri Lanka pada April 2019 disebut tidak berhubungan langsung dengan ISIS.
Menurut penyidik, rangkaian bom bunuh diri tersebut dilakukan ekstremis lokal yang terinspirasi oleh ISIS.
Sebagai informasi, bom bunuh diri yang terjadi pada perayaan Paskah tersebut menewaskan 258 orang.
Demikian disampaikan kepala Departemen Investigasi Kriminal (CID) Sri Lanka, Ravi Seneviratne, terkait pelaku pemboman bunuh diri yang menargetkan tiga gereja dan tiga hotel tersebut.
"Mereka (para pelaku) mengikuti ideologi ISIS, tetapi hasil investigasi kami belum menunjukkan adanya hubungan langsung di antara mereka," kata Seneviratne di hadapan panel parlemen yang menyelidiki penyimpangan keamanan dan intelijen dalam insiden pemboman 21 April lalu.
• Pascatragedi Bom Paskah di Sri Lanka, Wanita Dilarang Kenakan Hijab, Tokoh Agama Tanggapi Beragam
Dia mencatat bahwa sisa-sisa kelompok lokal yang diidentifikasi sebagai National Thowheeth Jamaath (NTJ) telah membujuk ISIS untuk mengklaim serangan, dua hari setelah peristiwa mematikan di Sri Lanka itu.
Pemimpin NTJ, Zahran Hashim, telah sengaja membuat video dengan para pelaku pembom bunuh diri yang berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi, yang kemudian dirilis oleh ISIS.
Dalam lima hari setelah serangan, polisi telah menggerebek lokasi di mana NTJ merekam video tersebut, serta menyita bendera ISIS yang mereka gunakan sebagai latar belakang dalam video.
NTJ juga diketahui menggunakan jenis bahan peledak yang sama dengan yang digunakan ISIS dalam serangannya.
Sri Lanka telah diberi tahu tentang serangan yang akan datang oleh otoritas India berdasarkan informasi dari seorang ekstremis Islam dalam tahanan mereka.
Kepala polisi Sri Lanka, Pujith Jayasundara, dan birokrat kementerian pertahanan, Hemasiri Fernando, saat ini menghadapi dakwaan kriminal atas tuduhan kelalaian dalam mencegah serangan.
• Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Sri Lanka Diungkap Polisi, Ternyata dari Keluarga Kaya
Militer Sri Lanka menyebut, beberapa pelaksana operasi serangan NTJ diketahui sebelumnya telah melakukan perjalanan ke India untuk bertemu dengan sesama ekstrimis di sana.
Kelompok NTJ disebut kemungkinan telah mendapat keahlian dalam merakit apa yang dikenal sebagai bom "Bunda Setan" yang mengandung triacetone triperoxide, atau TATP.
Penyelidik lain, Shani Abeysekara, mengatakan kepada panel parlemen yang sama pada Rabu (24/7/2019), bahwa CID telah menemukan 105 kilogram bahan peledak dari tempat persembunyian NTJ awal tahun ini.
"Jika bukan karena temuan ini, mereka akan dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan," kata Abeysekara menambahkan bahwa mereka sudah menyelidiki NTJ ketika serangan terjadi. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)
• Ledakan Bom Hancurkan Tiga Gereja di Sri Lanka Saat Ibadah Paskah, Ratusan Orang Tewas